WARTANESIA – Warga Desa Taluduyunu, Kecamatan Buntulia, mengeluh tentang material hasil pengerukan saluran irigasi yang dibiarkan berserakan di sepanjang jalan Desa Taluduyunu.
Hal itu sebagaimana unggahan akun media sosial (medsos) facebook @Pipin_Saleh, yang mengupload foto material di jalan Desa Taluduyunu dengan caption “Semoga Cepat Selesai, Mohon Jadi Perhatian.”
Unggahan tersebut lantas memantik komentar dari netizen lainnya, yang diduga juga merupakan warga masyarakat Desa Taluduyunu, maupun warga Kecamatan Buntulia.
“Somo dapa panyaki torang eyy, mandi abu tiap hari,” tulis akun Facebook @Wawan_Bagi.
“Somo bekeng celaka orang ini depe kerikil di pinggir jalan, so terpulepe di tengah jalan. Apalagi parampuan yang bawa motor atii,” cetus @Yeni_Djafar_Toradja.
“Terhadap material yg menumpuk, kami berharap ada penambahan alat dan pekerjanya, supaya cepat diatasi. Paling tidak jangan di tumpuk sebelum dikerjakan,” papar @Pipin_Saleh.
“Potensi celaka dan serangan malaria ini sahabat,” tulis akun @Hein_Batiti.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Pohuwato, Risdiyanto Mokodompit, mengungkapkan jika pekerjaan tersebut merupakan proyek yang dikerjakan oleh Dinas PUPR Provinsi Gorontalo.
“Terkait irigasi Taluduyunu itu Dinas PUPR Provinsi Gorontalo sebagai pelaksana. Nanti kita akan komunikasikan dengan mereka terkait material yang menjadi keluhan warga setempat,” pungkasnya.
Menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp10,4 miliar, proyek tersebut ditargetkan akan selesai 100 persen pada Bulan Oktober 2023. (rik)