WARTANESIA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pohuwato, Nasir Giasi, menyayangkan ketidakhadiran sejumlah ASN pada Apel Korpri di Bumi Perkemahan Duhiadaa, Senin (17/07/2023).
Mirisnya lagi, kata Nasir, saat perjalanan menuju lokasi apel, dirinya mendapati para ASN telah menuju ke arah pulang, padahal apel Korps tersebut belum dimulai. Seolah hanya menggurkan kewajiban untuk melakukan absen di lokasi tersebut.
“Pemandangan yang kurang elok tadi, hampir 75 persen itu ke arah balik. Sehingga sistem barcode finger ini memang dia teknologi, tapi bagi kami harus diawasi dan dievaluasi lagi,” tegas Nasir.
Secara pribadi Nasir khawatir hal tersebut akan menimbulkan kecemburan terhadap ASN yang memiliki kinerja tinggi dengan yang memiliki kinerja anjlok. Dirinya berharap ada punishment untuk perilaku tersebut.
“Kalau itu tidak ada punishment maka lambat laun pasti ASN yang disiplin juga akan ikut-ikutan. Sehingga sistem finger ini kalaupun dilakukan, tidak semata-mata diserahkan pada teknologi,” lanjutnya.
Akhir-akhir ini, kata Nasir, dirinya sering mendapat keluhan dari para ASN yang lupa melakukan absen gara-gara disibukan dengan pekerjaan. Sementara mereka (ASN) yang memiliki kinerja buruk memiliki track record absen yang baik, sebab hanya menunggu kapan waktu finger itu sendiri.
“Sehingga ASN yang rajin ini terhitung tidak berkinerja, sementara yang hanya menunggu waktu finger itu dihitung berkinerja. Hal ini harus dievaluasi oleh Sekda dan BKPSDM itu sendiri,” pungkas Nasir. (rik)