WARTANESIA – Kepala Desa Pohuwato, Ramlan Kajim, menunaikan janjinya untuk membangun saluran pembuangan air di Dusun I. Sebagaimana diketahui, Dusun I merupakan daerah rawan banjir.
Pembangunan jalan dan saluran air tersebut mendapat tanggapan dari salah satu masyarakat di desa tersebut. Terlebih sudah bertahun-tahun, salah satu dusun padat penduduk itu mengeluhkan ketersediaan saluran pembuangan yang tak kunjung direalisasikan.
Salah satu warga desa, Ta Ina (53) mengungkapkan, jika setiap musim penghujan, dirinya bersama warga lain dihantui kekhawatiran akan genangan yang bisa menyebabkan demam berdarah.
“Alhamdulillah ta tolong. So lama ini torang jaga rasa. Alhamdulillah sekali pak, dari dulu ini torang (kami,red) suarakan tapi belum jadi-jadi. Sekarang so aman ini pak, tidak khawatir lagi dengan banjir-banjir,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pohuwato, Ramlan Kajim, mengungkapkan, program tersebut memang menjadi program prioritas di masa pemerintahanya, setelah dirinya dilantik beberapa bulan lalu.
Bahkan program tersebut, kata Ramlan, merupakan janjinya kepada warga yang tentu setelah diamanahi tugas dan tanggungjawab sebagai Kades, hal itu wajib ditunaikanya.
“Memang ini sudah jadi niat saya diawal karena melihat kondisi warga saya yang setiap tahun mengeluhkan kondisi pemukiman mereka yang tak punya saluran. Dan Alhamdulillah dengan Anggaran Desa, saluran sepanjang 342 meter tahun ini sudah kita mulai dengan anggaran dana desa,” jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya juga mengakui jika progres pengerjaan program pembangunan jalan rabat dan saluran air tersebut juga menggunakan dana pribadinya. Hal itu dilakukanya sebagai bentuk komitmennya untuk membangun desa dengan sungguh-sungguh.
“Ya sedikitnya ada untuk tambahan. Insya Allah ini saya niatkan untuk ibadah karena sedari dulu ini selalu dikeluhkan masyarakat, karena saya pun rasakan sendiri bagaimana 3 hari 3 malam kami dan warga menguras genangan air yang ada,” tuturnya.
Program pembangunan saluran air di Dusun I memang sudah beberapa kali akan direalisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Pohuwato, melalui OPD terkait, hanya saja program tersebut dibatalkan dikarenakan ada beberapa warga yang tidak setuju.
“Alhamdulillah setelah kita lakukan pendekatan-pendekatan, kita libatkan mereka dalam perencanaan sehingga disepakati saluran beserta jalan rabat betonya bisa dikerjakan,” tandasnya. (rik)