WARTANESIA – Tahun ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bakal melakukan pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di Desa Taluduyunu, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato.
Menyikapi pekerjaan bernilai Rp. 13,8 milyar tersebut, DPRD Pohuwato, melalui Wakil Ketua, Nirwan Due, meminta Dinas PUPR, untuk memberikan atensi terhadap aktifitas pertanian di 2 Kecamatan yakni Buntulia dan Duhiadaa.
“Terkait pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di Taluduyunu yang akan dilaksanakan tahun ini, kami meminta ada atensi terhadap para petani sawah khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Buntulia dan Duhiadaa, yang khawatir dengan informasi 2 musim tidak akan menanam karena dampak pelaksanaan proyek tersebut,” ungkap Nirwan kepada wartanesia.id, Jumat (7/4/2023).
Bukan tanpa alasan. Menurut Aleg dari Partai Gerindra ini, jika 2 musim para petani tidak bisa melakukan aktifitas pertanian, maka dapat dipastikan masyarakat petani di 2 kecamatan tersebut bakal mengalami kesulitan ekonomi.
“Dengan kondisi meroketnya harga beras saat ini, kemudian petani tidak bisa menanam 2 musim, sudah bisa dibayangkan apa yang akan terjadi dengan mereka yang hanya menggantungkan hidup dari bertani. Ekonomi mereka pasti akan sangat sulit,” jelasnya.
Tidak hanya Dinas PUPR Provinsi, pemerintah Kabupaten Pohuwato pun diminta untuk mengkaji pekerjaan proyek dimaksud.
“Selain Dinas PUPR provinsi selaku penangungjawab kegiatan proyek ini, juga dinas PUPR dan Pertanian Kabupaten Pohuwato selaku Dinas tekhnis yang mengetahui persis kondisi dan keinginan para petani bisa mencarikan solusi atas persoalan ini,” tegasnya.
“Mendengarkan apa yang menjadi keinginan para petani terhadap apa yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek ini, kemudian menyimpulkan bersama langkah-langkah yang dianggap menjadi solusi, saya kira menjadi bagian dari ihktiar suksesnya pelaksanaan pekerjaan proyek ini,” harap Nirwan. (Lan)