WARTANESIA – Kasus pencabulan di Kabupaten Pohuwato mendapat kecaman dari salah satu srikandi Pohuwato, Irianty S. Latif yang saat ini sebagai anggota Komis I DPRD Pohuwato.
Kepada Wartanesia.id, Irianty menyampaikan mengutuk semua bentuk tindak kekerasan dan pencabulan yang akhir-akhir ini marak terjadi di Kabupaten Pohuwato.
“Apapun alasannya tindakan itu tidak dapat dibenarkan. Perempuan dan anak sebagai makhluk mulia sudah seharusnya mendapat perlindungan. Olehnya saya mengecam segala bentuk tindak kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak,” tegas Irianty, Sabtu (17/09/2022).
Irianty menegaskan agar semua proses hukum dapat dilaksanakan sebagaimana semestinya. Hal ini, kata dia, untuk memberikan efek jera pada pelaku kekerasan dan pencabulan.
“Tidak boleh ada kata ampun. Proses hukum harus tetap dijalankan. Saya tidak setuju apabila masih diadakan mediasi dan berujung pada kata damai. Hal ini tidak akan memberikan efek jera pada pelaku,” kata dia.
“Perempuan bukanlah keset kaki yang bisa semena-mena diinjak oleh laki-laki. Mereka adalah kaum paling berharga yang sudah seharusnya dijaga,” lanjutnya.
Irianty kemudian mendorong agar semua pihak yang memiliki tanggung jawab dalam penanganan kasus ini agar segera menjalankan tugasnya, terutama Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak.
“Saya mendorong agar semua pihak yang bertanggung jawab atas kasus ini dapat segera bertindak, terutama Dinas PerlindunganPerempuan dan Anak. Upaya penanganan dan pencegahan harus segera dilakuka agar kasus semacam ini bisa sirna dari Kabupaten Pohuwato tercinta,” jelasnya.
“Harapan saya peran serta orang tua dapat berperan mengantisipasi hal ini akan terjadi lagi. Orang tua senantiasa selalu memantau terus keseharian keberadaan anak agar mereka merasa diperhatikan oleh orang tua sehingga dengan sikap kita mereka dapat menjauhi perlakuan yang tidak senonoh seperti itu,” tutup Irianty. (rik)