Bantah Tuduhan Aksi Demonstrasi, Ini Pernyataan Sikap Pekerja PT. Lebuni

WARTANESIA – Serikat pekerja yang saat ini terikat kontrak dengan PT. Perkebunan Lebuni akhirnya buka suara terkait aksi demonstrasi yang dilayangkan kepada PT. Perkebunan Lebuni beberapa waktu lalu.

Hal itu sebagaimana tercantum dalam surat yang berisikan pernyataan sikap pekerja di PT. Lebuni, yang tertanggal 23 Juli 2022. Dalam surat itu, tercantum 8 (delapan) poin utama yang menjadi tuntutan pekerja PT. Lebuni.

banner 468x60

Frans Manahampi, selaku Kontraktor PT. Perkebunan Lebuni membenarkan pernyataan sikap tersebut. Menurutnya, pernyataan sikap tersebut lahir atas keresahan pekerja di PT. Perkebunan Lebuni terkait aksi demonstrasi yang diketahui dimotori oleh Lembaga Aksi Bela Rakyat (Labrak).

“Beberapa pekerja dilapangan PT. Lebuni itu memberikan pernyataan terkait beberapa hal, diantaranya adalah soal demonstrasi yang meminta pemerintah untuk menolak dan mencabut ijin PT. Lebuni. Menurut mereka (pekerja), aksi demonstrasi yang dilakukan oleh kurang lebih 20 orang itu tidak sebanding dengan jumlah masyarakat Desa Talaga Biru dan Bukit Tingki yang saat ini berstatus sebagai pekerja di PT. Lebuni yang diketahui berjumlah 220 orang,” ujar Frans kepada Wartanesia.id, Minggu (24/07/2022).

Selanjutnya terkait dengan penolakan dan pencabutan ijin usaha PT. Lebuni, Frans mengungkapkan bahwa perijinan PT. Lebuni sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.

“PT. Perkebunan Lebuni itu beroperasi sesuai dengan peraturan Badan Pertanahan Rapublik Indonesia, itu pertama. Yang kedua, kami merekrut pekerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan. Terkait persoalan ijin, PT. Lebuni sudah mengantongi dua ijin, pertama untuk pertanian kelapa, dan kedua untuk pertanian jagung,” lanjut Frans.

Berikut adalah 8 Poin yang menjadi tuntutan dan pernyataan sikap pekerja PT. Perkebunan Lebuni yang sudah ditandatangan oleh 218 pekerja :

  1. Kami Berterimakasih Kepada PT. Perkebunan Lebuni, karena telah membuka Lapangan Kerja dilingkungan kami tinggal, serta menerima kami bekerja tanpa persyaratan yang sulit kami penuhi, asalkan kami punya niat kerja, kami dipekerjakan;
  2. Besar harapan kami agar tidak diganggu aktivitas kami para pekerja yang sedang bekerja pada PT. Perkebunan Lebuni untuk mencari nafkah untuk diri kami dan keluarga;
  3. Kami mendengar ada demonstrasi yang dilakukan oleh 20-30 orang masyarakat untuk mendesak Pemerintah Daerah mencabut Izin HGU PT. Perkebunan Lebuni, sementara kami yang bekerja di PT. Perkebunan Lebuni berjumlah kurang lebih 220 Orang baik laki-laki dan perempuan (Terlampir), apakah Pemerintah Daerah akan mengorbankan mata pencaharian kami yang jumlahnya 4 sampi 5 kali lipat dari jumlah pendemo itu??
  4. Kami juga berterima kasih secara khusus kepada PT. Perkebunan Lebuni yang merekrut tenaga teknis putra Popayato asli berjumlah 10 orang yang terus diberikan pelatihan dan menjadi Agronom, sehingga kami dapat belajar teknik budidaya penanaman jagung dengan baik, serta telah memberikan kesempatan bagi Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Pohuwato untuk melakukan praktek lapangan di PT. Perkebunan Lebuni.
  5. Kami Para Pekerja PT. Perkebunan Lebuni mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato untuk membubarkan Lembaga Aksi Bela Rakyat (LABRAK) yang memotori Demonstrasi tanpa melihat situasi dan kondisi dilapangan serta nasib kami para pekerja yang bekerja di PT. Perkebunan Lebuni serta meninjau kembali aktivitasnya;
  6. Kami meminta jaminan kepada Pemerintah Daerah, apabila Pemerintah Daerah mencabut izin PT. Perkebunan Lebuni untuk MEMBERIKAN LAPANGAN PEKERJAAN sama seperti kami dapat dari PT. Perkebunan Lebuni yang lokasi kerjanya dekat dengan rumah kami tinggal;
  7. Meminta kepada Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Pohuwato dan Pemerintah daerah melalui dinas-dinas terkait untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait adanya PT. Perkebunan Lebuni di wilayah Popayato yang membuka lapangan kerja bagi kami masyarakat yang bekerja didalamnya, agar tidak ada lagi oknum-oknum yang memberikan penjelasan yang tidak bertanggung jawab kepada masyarakat yang justru sangat menyesatkan;
  8. Kami mengajak kepada Masyarakat yang ikut demonstrasi untuk ikut bekerja sama-sama dengan kami di PT. Perkebunan Lebuni, dengan pertimbangan kepastian pembayaran upah, tidak takut gagal panen serndiri karena serangan hama, atau kondisi ekstrim alam (panas,angin dll), serta tidak mendengarkan oknum-oknum yang menyampaikan hal-hal yang tidak mereka pertanggungjawabkan. (rik)
banner 468x60