Pertamax Anjlok, Pertalite dan Solar Dibatasi

WARTANESIA – Saat ini, Pemerintah tengah menggodok aturan soal pembatasan pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar. Kebijakan ini rencana diterapkan agar penyalurannya dapat lebih tepat sasaran.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan sepakat atas inisiatif pembatasan pembelian BBM Pertalite dan Solar tersebut. Dia menilai, sudah saatnya pemerintah memberikan subsidi kepada orang bukan lagi dalam bentuk barang.

banner 468x60

Mamit Setiawan optimistis, tingkat konsumsi Pertamax yang lesu akibat kenaikan harga bakal kembali terangkat jika Pemerintah jadi menerapkan pembatasan pembelian BBM jenis Pertalite (termasuk Solar).

Dalam hal ini, ia memaparkan sejumlah golongan yang menurutnya berhak menerima kompensasi untuk diperbolehkan membeli Pertalite dan Solar.

“Kriterianya saya kira kendaraan roda 2, angkutan umum, angkutan sembako, operasional UMKM, mobil pribadi dengan tahun di bawah 2012, dan kendaran petani kecil dan menengah,” ungkapnya, seperti yang dilansir dari Liputan6.com, Rabu (01/6/2022).

Bila tak dibatasi, Mamit menyebut pemerintah ke depan pasti bakal terus kerepotan. Pasalnya, berapapun kuota yang dialokasikan dalam APBN untuk subsidi BBM jenis gasoline pasti akan jebol, lantaran siapapun bisa mengonsumsi barang subsidi tersebut.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melalui subholding commercial & trading Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting membenarkan, bila angka konsumsi BBM jenis RON 92 itu memang terjadi penurunan.

“Sekitar 20 persen sih tingkat konsumsi Pertamax turun,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting.

Irto tak memungkiri realita, beberapa konsumen Pertamax memang migrasi untuk pindah memakai Pertalite. Meski memiliki kadar oktan lebih rendah (RON 90), tapi harga jualnya juga lebih irit (Rp 7.650 per liter).

“Kalau masalah peralihan itu memang ada. Tapi kami menghimbau masyarakat agar menggunakan BBM sesuai dengan kriteria masing-masing kendaraannya. Diharapkan menggunakan BBM jenis RON sesuai dengan spec kendaraan,” pintanya. (rik)

banner 468x60