WARTANESIA – Isu penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akhir-akhir ini ramai dibicarakan oleh masyarakat multikalangan diĀ seluruh Indonesia.
Terbaru, mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang mengklaim aliran dana dari industri kelapa sawit berpotensi digunakan untuk wacana penundaan Pemilu 2024.
“Apa betul biji sawit ini bisa mempengaruhi atau bisa menunda pemilu? Kalau saya bilang bisa,” ujarnya seperti dikutip dari video di chanel Youtube miliknya, Rabu (4/5/2022).
Saut menilai potensi ini muncul setelah melihat situasi politik di Indonesia masih rentan dalam penggunaan money politic atau politik uang.
Diketahui, kelapa sawit menjadi penyumbang devisa terbesar Indonesia, dimana pada 2017 menyumbang devisa Rp239 triliun. Hal ini diduga tidak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.
“Biji sawit ini bisa berperan dengan besarnya dana yang kita lihat di situ berputar-putar di sekitar sawit ini. Saya mengatakan karena money politic kita sangat masih menjadi perdebatan, saya mengatakan punya potensi besar kalau kita tidak jaga,” terang Saut.
Ia pun meminta masyarakat sipil tetap membuka mata terhadap isu-isu yang mengancam demokrasi.
Sebelumnya, hal yang serupa juga dilontarkan oleh Anggota DPR dari fraksi PDIP, Masinton Pasaribu. Ia mengklaim memiliki informasi terkait dugaan pengumpulan dana (fundrising) untuk mendanai wacana penundaan Pemilu 2024 dari kasus dugaan korupsi pemberian izin ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).
“Sebagian dari kelangkaan minyak goreng dan kemudian harganya dibikin mahal dan mereka mengutamakan ekspor karena kebutuhan fundraising. Untuk memelihara dan menunda Pemilu itu,” kata Masinton pada awak media, Jakarta (23/04/2022).
Isu penundaan Pemilu 2024 sendiri diawali oleh Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia dan dipopulerkan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, alias Cak Imin.
Namun Cak Imin mengaku sama sekali tidak mengetahui tentang pendanaan sawit yang ada kaitannya dengan penundaan Pemilu 2024.
“Sebagai saya yang ngusulin, saya enggak pernah dengar isu itu, wong usulan pemilunya sudah ditolak banyak pihak, enggak jalan lah, enggak ada pendanaan itu,” tepisnya. (Rik)