WARTANESIA – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menggelar Forum Diskusi Lingkar Merdeka, dengan mengusung tema “Digitalisasi Indonesia Belum Merata, Metaverse Tetap Melaju”, Rabu, 2 Februari 2022, di Kantor SMSI, Jalan Veteran, Jakarta Pusat.
Diskusi ini dilaksanakan untuk menyambut hari ulang tahun SMSI ke-5, yang akan berpusat di Jakarta, 7 Maret 2022. Sebagai narasumber, SMSI menghadirkan pendiri Bukit Algoritma Budiman Sudjatmiko dan Tedy Tri Tjahyono.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh Ketua Umum SMSI Firdaus, Sekjen SMSI Mohammad Nasir, Anggota Dewan Penasihat SMSI Pusat, Ervik Ari Susanto, dan Nishal Dillon.
Budiman Sujatmiko menjelaskan bahwa menjadi tidak adil apabila kemajuan teknologi dihentikan dengan alasan banyak warga di berbagai pulau di Indonesia belum seluruhnya paham metaverse, atau bahkan masih ada yang belum mengenal internet.
“Pintu perkembangan jangan ditutup untuk kemajuan teknologi, untuk mereka yang sudah menguasai teknologi, maupun yang belum, itu kewajiban kita semua, pemerintah, dosen, guru, dan para senior yang paham soal teknologi baru, soal metaverse,” jelas Budiman Sujatmiko.
“Jangan karena banyak yang belum paham kemudian dilarang. Di era demokrasi pintu harus dibuka selebar-lebarnya, untuk siapa saja yang mau ikut masuk,” tambah Budiman.
Sementara menurut Tedy Tri Tjahyono (Bukit Algoritma), saat ini masih di era 4.0, belum masuk 5.0. Perkiraannya, nanti apabila sudah memasuki era 5.0, orang sedang melamun, atau sedang berpikir, isi pikirannya bisa di download.
Sepakat dengan Budiman, Ketua Umum SMSI Firdaus mengatakan, pihaknya telah mengajak seluruh anggotanya berjumlah 1.700 pemilik perusahaan media siber untuk beradaptasi dengan teknologi terbaru, metaverse dan pola bisnisnya.
Sementara itu, Ervik Ari Susanto berharap pemerintah membantu menyediakan jaringan infrastruktur pendukung internet di seluruh Indonesia. Hal ini penting untuk pemerataan pemanfaatan digital untuk berbagai keperluan, terutama pengembangan ekonomi di seluruh Tanah Air. (Rls/SMSI)