WARTANESIA – Wakil Ketua DPRD Pohuwato, Idris Kadji, mengaku kecewa terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Pohuwato, atas masuknya retail Indomaret di Pohuwato.
Secara tegas, hal ini disampaikan Idris Kadji, pada agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dipimpin Ketua DPRD, Nasir Giasi, beserta sejumlah anggota, bersama Pemda Pohuwato dan pihak Indomaret, Selasa (4/1/2022).
“Apa yang dilakukan Indomaret ini pandang enteng. Dari awal masuk saja kita sudah ditipu. Sampai sejauh ini, hasil kajian pemda pun kami belum tahu. Tiba-tiba sudah ada MoU,” ungkap Idris.
Aleg dari Partai Kebangkitan Bangsa ini pun mengatakan bahwa, MoU yang telah disepakati, harus diperjelas.
“Kami tidak minta dihargai pemerintah, tapi tolong, di daerah ini hanya ada pemerintah dengan DPRD. Sebab, ada apa-apa, masyarakat larinya ke kita. Jangan asal-asal saja masuk. Dalam MoU harus diperjelas. Harus dituangkan juga point jika semua point yang disepakati tidak dilaksanakan, maka pemerintah siap mencabut izinnya,” tegas Idris Kadji.
“Tolong Pemda, koordinasi baik dengan kami. Ini kami sarankan, pembukaan gerai Indomaret, 1 kecamatan 1 geray dulu. Sambil kita lihat komitmen mereka (Indomaret) seperti apa,” harapnya.
Usai RDP, pihak Indomaret, yang diwakili oleh License, Legal Indomaret, Fahri Kumayas mengatakan bahwa, penyebab terjadinya polemik masuknya Indomaret di Pohuwato, merupakan ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kami mohon maaf, baik kepada pemerintah maupun seluruh masyarakat Pohuwato, dari kami tidak ada niatan bersikap pandang enteng. Jadi itu kesalahan oknum. Kemarin itu ada kesalahan oknum, yang tidak sesuai arahan manajemen. Karena oknum itu ingin cepat, makanya cara yang digunakan salah. Akibatnya, ulah oknum tersebut sudah diberi sanksi oleh perusahaan,” ungkap Fahri. (Lan)