WARTANESIA – Sebanyak 254 Bintara Sekolah Polisi Negara (SPN) Gorontalo, dilantik oleh Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Dr. Akhmad Wiyagus, SIK, M.Si, MM., pada Senin (28/6/2021).
Upacara penutupan Diktuk Polri T.A. 2020/2021 itu dilangsungkan di Lapangan SPN Gorontalo, yang dihadiri oleh Gubernur Gorontalo, Drs. H. Rusli Habibie, M. AP., wakil ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Ir. H. Awaluddin Pauweni, Wakapolda Gorontalo, Danrem 133 / NWB, dan PJU Polda Gorontalo, serta 3 perwakilan orang tua siswa.
Sebelum upacara pelantikan dan pengambilan sumpah, Kapolda Gorontalo terlebih dahulu melaksanakan pemeriksaan pasukan dan pernyataan penutupan pendidikan, serta penyerahan ijazah dan pemberian penghargaan kepada 3 siswa terbaik di bidang mental, jasmani, dan Akademik.
Dalam kesempatan ini Kapolda Gorontalo membacakan amanat Kapolri yang menyatakan bahwa dengan berakhirnya pendidikan ini maka Polri telah berhasil menambah personel yang berpangkat Bintara.
“Sebanyak 11.198 orang yang dilantik hari ini, terdiri dari 10.638 Polki (Polisi Laki-laki), dan 560 Polwan (Polisi Wanita). Hal ini tentunya menjadi suatu kekuatan untuk menunjang pelaksanaan tugas Polri yang optimal,” ucap Kapolda saat membacakan amanat Kapolri.
Lebih lanjut, Kapolri menyampaikan arahan untuk dipedomani dan dilaksanakan oleh para Bintara remaja yakni, tingkatkan keimanan dan ketakwaan, pegang teguh nila-nilai Tribrata dan Catur Prasetya, laksanakan tugas dangan sungguh-sungguh, tegakan hukum, jalin kerja sama dengan rekan–rekan TNI, serta stake holder guna memelihara stabilitas Kamtibmas yang kondusif,” tutupnya.
Sementara itu Ka SPN Polda Gorontalo, Kombes Pol. Agus Widodo, SIK, MH., mengatakan bahwa hari ini Kapolda Gorontalo memimpin upacara penutupan dan pelantikan bagi siswa menjadi Bintara remaja di lapangan SPN Polda Gorontalo dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Jadi, hari ini sebanyak 254 orang bintara dilantik di SPN Polda Gorontalo. Semoga dengan dilantiknya para bintara remaja ini dapat mengabdikan dirinya menjadi pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat serta penegak hukum yang memulai kehidupan menjadi abdi negara.” tutup Agus. (rls)