WARTANESIA – Mantan Wakil Bupati Pohuwato, Amin Haras, meminta Pemerintah Daerah, mempertimbangkan kembali soal masuknya dua raksasa retail di Indonesia yakni Alfamart dan Indomaret, di Bumi Panua (julukan Pohuwato).
Mantan Wabup dua periode ini mengatakan, pertimbangan dimaksud ialah, pemerintah harus melakukan pengkajian secara matang terlebih dahulu. “Pemerintah harus melakukan pengkajian secara mendalam sebelum mengambil keputusan. Sebab, selama dua periode Pak Syarif Mbuinga dan saya memimpin, kami jelas menolak Alfamart dan Indomaret,” ungkap Amin kepada localhost/warta, Senin (7/6/2021).
“Sebab, kami lebih memilih menghidupkan dan menggenjot sektor ekonomi masyarakat, dan lebih memberikan ruang dan kesempatan kepada para pedagang, toko-toko, dan kios yang ada. Masuknya Alfamart dan Indomaret sudah pasti berdampak besar pada mereka,” jelasnya.
Amin pun memberikan warning, terkait janji politik yang sudah diberikan. “Kami masih ingat betul bagaimana janji politik di Pilkada kemarin, di mana salah satunya yang disampaikan oleh Partai Pengusung, yakni Ketua DPD II Golkar Pohuwato, Nasir Giasi bahwa, pemerintahan SMS (Saipul A. Mbuinga-Suharsi Igirisa) menolak Alfamart dan Indomaret di Pohuwato,” ujar Amin.
Namun demikian, semua keputusan ada di tangan pemerintah. “Keputusan ada di tangan pemerintah. Kami tetap berharap yang terbaik, dan segala keputusan yang dilakukan dapat memberi dampak baik terhadap masyarakat,” harapnya.
Terakhir, jika Alfamart dan Indomaret akhirnya diizinkan dibuka di Pohuwato, Amin Haras meminta pemerintah untuk memperjelas sejumlah hal. “Pertama, tenaga kerja semua harus masyarakat Pohuwato, Kedua, seluruh produk UMKM warga wajib ditampung oleh Alfamart dan Indomaret, Ketiga soal harga produk UMKM dan IKM, Alfamart dan Indomaret harus mengambil harga lebih tinggi, sebagai bentuk jaminan. Dan yang terakhir adalah, perjelas dan pertegas soal kerja sama. Jangan sampai justru merugikan masyarakat,” harap Amin Haras. (Lan)