WARTANESIA – Fly Ash Bottom Ash (FABA), atau yang dikenal sebagai limbah padat hasil pembakaran batu bara di pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU, boiler, dan tungku industri untuk bahan baku konstruksi, sebenarnya masih dapat dimanfaatkan lagi menjadi substitusi bahan baku, sumber energi, maupun bahan baku yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.
Di mana, peran FABA dalam bidang konstruksi, dapat menggantikan peran semen, sehingga lebih ramah secara lingkungan, dan hemat secara ekonomi.
FABA juga dapat diproses menjadi bata ringan (light brick), yang sangat cocok untuk konstruksi bangunan bertingkat tinggi.
FABA juga material yang kaya sekali akan mineral, juga sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai pupuk pada banyak perkebunan, pertanian, dan juga perladangan.
FABA dapat dipergunakan untuk menghidupkan ekonomi di sekitar Pembangkit PLTU melalui kegiatan usaha yang bisa dilakukan oleh UMKM, BUMD, koperasi, kelompok usaha di desa setempat.
Konsumsi batu bara di Indonesia yakni sebesar 80 Juta ton per tahun, dengan kadar abu pada kisaran 6 – 10 persen, maka akan dihasilkan FABA sebanyak 4,8 – 8 juta ton per tahun dengan lokasi yang tersebar di berbagai daerah di tanah air. (Rls/Wn)