WARTANESIA – Tingginya angka limbah padat hasil pembakaran batu bara di pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU, boiler, dan tungku industri untuk bahan baku konstruksi atau dikenal FABA, di Indonesia, besar potensinya menggantikan peran semen untuk keperluan konstruksi.
Berangkat dari hal itu, dibuatlah Webinar dengan tema “Mengoptimalkan Manfaat FABA untuk Pembangunan Ekonomi”, yang dilangsungkan secara offline dan virtual, sekaligus menampilkan empat pembicara Yakni, Sri Andini, Komisaris Utama PT. Bukit Pembangkit Inovative, Dr.Eng Januarti Jaya Ekaputri, ST, MT, Dosen ITS, peneliti pemanfaatan FABA untuk infrastruktur, Dr.Ir.Nani Hendiarti, M.Sc, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Lingkungan dan Kehutanan, Kemenko Kemaritiman dan Investasi, serta Prof.Dr.Ir.H Fachrurrozie Sjarkowi, M.Sc, Akademisi Masalah Lingkungan Hidup. Diskusi menarik ini dipandu oleh Brigita Manohara, presenter TvOne.
Webinar Forum PWI Jaya Series “Mengoptimalkan Manfaat FABA untuk Pembangunan Ekonomi”, diselenggarakan di tengah meningkatnya perhatian tentang daya guna dari limbah batu bara tersebut.
Ini dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi), padabeberapa waktu lalu, menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang mengeluarkan limbah batu bara dari kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). (Rls/Wn)