Oh ini itu ti Pasisa? Masih muda am kong ganteng lagi, murah senyum e? Pantas dia dua periode jadi Bupati Pohuwato. Bopohiledua ti Pasisa ti mali Gubernur. Insya Allah mojadi bae torang samua. (Oh ini kah Pasisa? Masih muda dan tampan, pun murah senyumnya. Pantas saja ti Pasisa jadi Bupati Pohuwato selama dua periode. Berdoa semoga dia jadi Gubernur. Insya Allah kehidupan kami masyarakat jadi lebih baik).
Dengan suara pelan sambil membisik, kedua Emak-emak di Desa Botumoito, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, yang diketahui bernama Ma Tenga dan Sisa Ani itu, tertangkap kuping menggunjingkan sosok Pasisa (sapaan khas Syarif Mbuinga) kala ia bersilaturahmi dengan masyarakat setempat.
Ada juga sejumlah Bapak-bapak disebelah kedua Emak-emak itu. Sambil memperhatikan sosok Syarif yang duduk diapit sejumlah tokoh politik Boalemo, mereka terlihat tak lagi fokus pada sambutan pembawa acara. ‘Wah wah wah, Syarif ternyata telah menghipnotis warga,’ Begitu kata saya dalam hati.
Sesaat setelahnya, suasana dibuat hening. Kendati sebelumnya, setiap sejumlah tokoh yang mendampingi Syarif memegang mik dan berbicara, situasi tak seperti saat Syarif bicara. Lagi-lagi, Syarif ternyata mampu mengendalikan situasi. Maklum saja, saat itu waktu menunjukan jam 2 siang, dan matahari bersinar terang, hingga panas menembus tulang.
Tak berlebihan rasanya, jika Syarif Mbuinga disebut-sebut sebagai pemimpin yang tidak hanya memiliki kharismatik, namun juga pemimpin yang merangkul dan miliki kelembutan hati. Syarif mampu ciptakan suasana tanpa sekat.
Saya tidak lebih dekat dari yang lain soal mengenal Syarif Mbuinga secara utuh. Namun dengan apa yang terlihat dan dirasakan lewat hati. Semua pasti bersepakat jika Syarif Mbuinga adalah seorang yang Kharismatik dan memiliki kelembutan hati.
Soal apakah beliau layak jadi Gubernur Gorontalo sebagaimana eluk-elukan warga, itu urusan Allah. Namun yang pasti, Pasisa layak jadi Gubernur Provinsi Gorontalo.
Djafar Latif Kilo (Sekretaris DPD II Golkar Boalemo)