WARTANESIA – Seorang warga atas nama Ahmad Tuliyabu (33), warga Kecamatan Wanggarasi, meninggal dunia akibat tenggelam di perairan laut Pulau Moji, Kecamatan Wanggarasi, usai perahu yang ditumpangi diterjang gelombang tinggi dan kemudian terbalik, pada Sabtu (16/1/2021).
Kepala BPBD Pohuwato, melalui salah satu petugasnya, Iswan Gau menjelaskan, korban sebelumnya berangkat ke Pulau Moji, bersama 5 orang rekannya, untuk memasang pukat (jala/jaring) ikan.
“Mereka berangkat sekitar jam 2 dini hari pada Sabtu (16/1/2021), bersama lima temannya. Mereka kemudian memasang pukat dari jam empat sampai jam enam,” terang Iswan Gau.
“Mereka masih sempat bakar-bakar ikan di Pulau Moji. Mereka kemudian hendak pulang ke darat sekitar jam delapan pagi. Baru sekitar 50 meter dari bibir pantai, perahu mereka dihantam gelombang besar dan terbalik.”
Akibatnya kata Iswan, salah satu diantara keenam nelayan tersebut hilang tenggelam. “Kami terima informasi dari masyarakat hari Sabtu jam 2.00 WITA. Namun karena cuaca ekstrim, proses pencarian sedikit terhambat,” jelasnya.
Korban baru ditemukan pada Minggu (17/1/2021), sekitar jam 7.00 WITA, oleh pihak BPBD dan Basarnas Pohuwato, Polairut Polda Gorontalo, TNI Angkatan Laut, dan sejumlah relawan lainnya yang melakukan pencairan.
“Korban berhasil ditemukan namun sudah dalam kondisi meninggal dunia. Pihak keluarga menolak untuk diotopsi dan tengah dilakukan persiapan pemakaman,” tukas Iswan Gau. (Lan)