WARTANESIA – Terkait dua pemberitaan yang terkesan bertolak belakang antara pernyataan mengenai wacana adanya kemungkinan pemindahan sumber suplai air bersih oleh PDAM Tirta Maleo, yang saat ini berada di sekitar lokasi pertambangan du Kecamatan Buntulia, ke wilayah Kecamatan Lemito, Dirut PDAM Tirta Maleo, Khairuddin Usman menyampaikan permohonan maaf.
Khairudin mengakui, jika sebelumnya ia pernah ditelpon oleh seseorang yang bertanya mengenai wacana pemindahan sumber suplai air bersih sebagaimana diberitakan sebelumnya.
Namun, ia mengaku tidak mengetahui jika yang menelponnya adalah awak media, sehingga, yang disampaikannya hanya secukupnya saja.
“Memang ada yang menghubungi saya lewat telepon, dan bertanya mengenai wacana itu. Saya tidak tahu kalau itu adalah wartawan, jadi saya bicara sekenannya saja, kalau pemindahan sumber suplai air bersih yang ada di Kecamatan Buntulia saat ini ke Kecamatan Lemito, itu memang kalau dipikir sulit karena jauh. Terangnya.
Namun soal wacana pemindahan, Khairudin justru mengatakan bahwa hal tersebut benar adanya.
“Namanya wacana tentu bisa jadi, bisa juga tidak. Soal wacana itu benar adanya. Dan saya menyampaikan itu sebagaimana diberitakan awal. Bukan di berita kedua yang mengatakan bahwa saya membantah tidak benar ada wacana,” ungkap Khairudin.
Ia juga menjelaskan, jika di Kecamatan Lemito, akan di bangunkan fasilitas air bersih oleh pihak Balai Wilayah Sungai.
“Jadi tidak menutup kemungkinan sumber suplai air bersih diambil dari Lemito jika sumber air di sini sudah parah. Apalagi pihak BWS akan membantu membuatkan intake di Kecamatan Lemito,” paparnya.
“Kalau sumber air di sini sudah parah, tidak menutup kemungkinan kita ambil air dari Lemito ataupun Randangan. Apa lagi kalau debit air di sana lebih besar, serta didukung oleh dana yang cukup serta infrastruktur yang memadai,” terang Khairudin.
“Saya memohonkan maaf jika ada miss komunikasi kepada rekan-rekan media dan insan pers,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Khairudin juga menambahkan bahwa, situasi di sumber utama suplai air bersih di sumber air terang, saat ini sudah sering terjadi pendangkalan, meski sering dibersihkan oleh petugas PDAM.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa, sedimentasi material pasir itu disebabkan oleh aktifitas tambang yang pernah terjadi di wilayah tersebut. Dulu pernah ada, namun ditertibkan oleh aparat TNI. Bisa saja akibat kerusakan lingkungan di sekitar, sehingga sampai saat ini masih sering terjadi sedimentasi material pasir,” jelas Khairudin. (Yoga)