WARTANESIA – Warga masyarakat di Kabupaten Pohuwato, mulai mengeluhkan kelangkaan minyak goreng. Tidak hanya mahal, namun stok di pasaran pun mulai sulit didapat.
Seperti halnya dikeluhkan oleh Asni Usman. Ibu rumah tangga dari Kecamatan Marisa ini mengeluh soal ketersediaan minyak goreng, baik di pasar, warung-warung, maupun minimarket.
“Kami sudah setengah mati mencari stok minyak goreng. Kalaupun dapat, mahal harganya. Di pasar kadang ada tapi mahal. Warung-warung bahkan di Indomaret,” kata Asni.
Hal serupa juga diutarakan warga Desa Balayo, Kecamatan Buntulia, Miswar Kadir. “Saya kemarin cari, dapatnya di Randangan (kecamatan). Itu pun harganya mahal,” ungkapnya.
Menyikapi hal ini, salah satu Anggota DPRD Pohuwato dari Fraksi Golkar, Akbar Baderan, meminta kepada pemerintah daerah, melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Pohuwato, agar dapat menseriusi persoalan yang tengah dihadapi masyarakat.
“Saya fikir hal ini tidak boleh dibiarkan. Apa lagi sudah mendekati bulan suci Ramadhan. Disperindagkop harus sudah bergerak dan mencarikan langkah cepat dan solutif,” kata Akbar.
“Kami berharap, hal ini dapat segera diatasi. Minyak kelapa adalah masalah kebutuhan pokok. Susah juga nanti kalau sudah semakin sulit didapat,” pinta Akbar.
Dikonfirmasi, Plt. Kepala Diskoperindagkop Pohuwato, Yusuf Potale mengatakan bahwa, pihaknya tengah membuat surat untuk Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Kami sudah buat surat ke Pemprov untuk dapat dibantu mengatasi masalah minyak kelapa ini. Namun belum ditandatangani Pak Bupati. Tadi sudah kami bawa ke Ibu Wabup, tapi beliau keburu menghadiri agenda jadi tidak sempat lagi. Insha Allah 1 atau 2 hari kedepan sudah bisa ditandatangani,” ungkap Yusuf.
Yusuf menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Bulog. “Dari Bulog itu ada sekitar lebih dari 10 ribu liter. Ini nanti akan segera kita koordinasikan untuk dapat segera didistribusi ke masyarakat,” pungkasnya. (Lan)