WARTANESIA – Salah satu dari Empat (4) warga penambang meninggal dunia di lokasi pertambangan tradisional, yang terletak di wilayah Dusun Botu Dulanga, Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, pada Rabu (7/7/2021) malam.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kapolres Pohuwato, AKBP. Joko Sulistiono, S.I.K., M.I.K., MH., pada Kamis (8/7/2021). “Berkaitan dengan longsor yang menimbulkan satu orang penambang meninggal dunia, Polres Pohuwato akan menindaklanjuti, sudah melakukan cek TKP, dan pemeriksaan saksi-saksi,” ungkap Joko.
“Kronologinya, pada malam itu ada sejumlah penambang yang masuk ke lokasi kejadian. Beberapa masyarakat sudah mengingatkan tapi para korban menolak dan tetap masuk melakukan aktifitas. Korban ada Empat orang, Satu meninggal dunia,” sambung Kapolres.
Pihaknya berharap, untuk sementara waktu, para penambang di wilayah tersebut tidak melakukan aktifitas. “Kami menghimbau kepada warga penambang, untuk tidak melakukan aktifitas tambang. Ini demi menjaga lingkungan agar tidak semakin rusak,” harapnya.
Adapun data korban meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di wilayah pertambangan tersebut yakni, Kisman Djafar (34) warga Desa Pohuwato Timur. “Tiga lainnya saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bumi Panua Pohuwato,” tukas Joko. (Lan)