Bersama Puluhan Anggota, Dandim 1313 Pohuwato Bantu warga Korban Banjir di Paguat

WARTANESIA – Banjir yang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Paguat, pada Minggu (15/12/2024), membuat aktivitas warga lumpuh. Menyikapi kondisi tersebut, sebanyak 30 personil TNI dari Kodim 1313 Pohuwato yang dimpimpin Komandan Kodim, Letkol Inf. Madiyan Surya, turun langsung membantu warga.

Seperti halnya yang terlihat di Desa Soginti. Di desa terdampak paling parah akibat banjir ini, Dandim bersama anggota membantu warga membersihkan saluran air yang tersumbat lumpur dan sedimen.

“Sekitar Tiga puluhan anggota lah, dari Kodim dan Koramil Marisa. Tadi sudah ngecek Desa Sipayo, ada pohon tumbang di sana. Makanya besok kita akan apel luar biasa untuk membagi anggota biar bisa bantu di titik-titik mana saja kita menyebar,” ungkap Madiyan kepada wartawan.

Dirinya berharap, banjir yang terjadi dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih mawas diri dan waspada.

“Saya baru tahu ada banjir cepat begini. Ternyata sudah surut dalam waktu cepat. Kami berharap masyarakat sudah harus antisipasi dari awal. Jaga kebersihan mulai dari lingkungan sendiri, agar dapat mengurangi resiko dampak. Sama-sama kita harus bertanggungjawab lah,” harapnya.

Sebelumnya, hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pohuwato sejak siang pukul 13.30 wita, hingga pukul 15.00, pada Minggu (16/12/2024), menyebabkan 1 desa di Kecamatan Dengilo, serta  9 desa di Kecamatan Paguat, diterjang banjir.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pohuwato, 1 desa di Kecamatan Dengilo tersebut yakni Desa Popaya. Sedangakan di Kecamatan Paguat, 9 desa terdampak banjir yaitu Desa Molamahu, Soginti, Buhu Jaya, Pentadu, Bumbulan, Kemiri, Siduan, Sipayo, dan Desa Bunuyo.

Berdasarkan pantauan pada Minggu (15/12/2024) malam, dampak banjir terparah terjadi di Buhu Jaya dan Desa Soginti, Kecamatan Paguat. Di Buhu Jaya, banjir mencapai pinggul orang dewasa. Bahkan, ejumlah kendaraan yang hendak melintasi Jalan Trans Sulawesi, terpaksa berhenti.

Sedangkan di Desa Soginti, banjir diserta lumpur masuk ke pemukiman masyarakat. Banjir yang surut menyisakan sedimen pasir dan lumpur di rumah-rumah warga. Tidak hanya itu, tumpukkan material pasir menutupi sejumlah titik jalan di desa tersebut. Selain itu, 1 jembatan di desa ini ambruk akibat terjangan banjir.

Kepala BPBD Pohuwato, Abdul Muthalib Dunggio mengatakan bahwa, saat ini pihaknya sudah melakukan koordinasi bersama unsur TNI, Polri, Basarnas, Tagana, pemerintah kecamatan, dan desa. Remcananya, Senin (16/12/2024), BPBD bakal membangun dapur umum di sejumlah titik terdampak paling parah.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, banjir juga sudah mulai surut. Warga enggan dievakuasi, mereka lebih memilih bertahan di rumah mereka sambil membersihkan sisa-sisa banjir. Kita sudah siapkan bantuan berupa bahan makanan, rencananya besok akan segera dibangun dapur umum,” kata Abdul Muthalib Dunggio. (Lan)