WARTANESIA – Dinas Perindagkop Pohuwato, bergerak cepat melakukan kooordinasi bersama pihak Pertamina, untuk melakukan penutupan sementara aktivitas pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Marisa.
Langkah ini diambil Disperindagkop menyusul viralnya pemberitaan terkait dugaan BBM bercampur air di SPBU Marisa, pada Senin (4/11/2024).
“Saya suda bicara dengan pihak SBM (Single Buoy Mooring) milik Pertamina. Dinas bersama beberapa korban juga sudah datang semalam. Nah di sana kan ada 2 tangki, ada khusus motor dan mobil. Yang ditutup itu yang di depan khusus mobil,” ungkap Kepala Disperindagkop Pohuwato, Ibrahim Kiraman, Selasa (5/11/2024).
Adapun penutupan salah satu pompa pengisian BBM tersebut kata dia, hanya bersifat sementara.
“Jadi sementara ditutup sampai proses identivikasi dari Pertamina selesai. Kalau ditutup semua, kasihan masyarakat. Apa lagi di Marisa ini cuma ada 1 SPBU,” ujarnya.
Terakhir, dirinya berharap, Pertamina dapat melakukan evaluasi terhadap seluruh SPBU yang ada di Kabupaten Pohuwato.
“jadi harapan kami, dari kejadian ini, Pertamina tidak hanya melakukan investigasi, namun evaluasi secara menyeluruh ke SPBU yang ada di Pohuwato,’ tutupnya.
Sebelumnya, Masyarakat di Kabupaten Pohuwato dihebohkan dengan postingan BBM bercampur air yang diduga berasal dari SPBU Marisa, Kecamatan Marisa, pada Senin (4/11/2024).
Dari video yang tersebar memperlihatkan sejumlah mobil terpaksa dipernaiki akibat BBM diduga bercampur air.
Video ini memicu berbagai reaksi dari pengguna media sosial lainnya yang meminta penjelasan terkait insiden tersebut.
Dikonfirmasi, salah satu pengawas SPBU Marisa, Edi Narsem mengatakan bahwa, kejadian tersebut bukanlah unsur kesengajaan.
“Kita tidak ada kesengajaan menaruh air dalam tanki,” ujar Edi saat diwawancarai.
Edi menjelaskan bahwa, faktor hujan deras yang terjadi sejak pagi, menjadi penyebab terjadinya pencampuran air ke dalam BBM.
“Ini bisa jadi dikarenakan adanya hujan, yang tadi pagi sampai jam 1, ketika itu ada pengisian tengki di jam 12, dan mungkin air hujan masuk ke dalam dombak BBM, yang kita sendiri tidak mengetahui,” ungkapnya.
Pihak SPBU pun menyadari pentingnya tanggung jawab dalam situasi seperti ini. Edi menegaskan bahwa, SPBU Marisa akan mengambil langkah untuk memperbaiki masalah yang terjadi.
“Kita siap bertanggung jawab untuk memfasilitasi apa yang bisa diperbaiki, dan sekarang sudah 4 mobil dalam penanganan kami,” tambahnya. (Fan)