WARTANESIA – Masyarakat di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, mengeluhkan proses pekerjaan jalan yang mebghubungkan Desa Bumi Bahari dan Desa Torsiaje jaya.
Pasalnya, proyek jalan dengan panjang 3,2 kilo meter dana menelan anggaran 12,9 milyar Rupiah yang dikerjakan sejak awal bulan Juli 2024 belum juga terlihat tanda-tanda bakal selesai dikerjakan. Tidak hanya itu, kondisi jalan tersebut justru menimbulkan debu yang mengganggu warga sekitar.
Hal itu diungkapkan satu warga setempat, Ahmad Imran. Menurutnya, setiap hari warga terkena dampak pekerjaan jalan tersebut dan selalu diselimuti debu arus lalu lintas.
“Sebelum pengerjaan jalan ini dimulai tidak ada debu, setiap hari kami menderita karena debu, apalagi ditambah dengan angkutan dump truck yang mengangkut pasir dan batu yang menimbulkan debu,”kata Ahmad, Kamis (26/9/2024).
Ahmad berharap, pemerintah bisa menyediakan mobil tangki air guna menyiram jalan dari pagi hingga sore hari.
“Jujur kami masyarakat sangat menderita, menderita karena debu, kalau bole pemerintah kabupaten harus menyediakan mobil tangki untuk menyiram jalan pagi dan sore,” pintanya.
Saat dikonfirmasi, Kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pohuwato, Risdianto Mokodompit mengakui bahwa, pekerjaan jalan tersebut memang menimbulkan debu. Ia berharap kepada warga untuk sedikit bersabar, mengingat pelaksaan proyek tersebut masih berjalan.
“Sementara dalam pelaksanaan jadi memang masih kondisi berdebu, kalau sudah selesai. Insha Allah tidak berdebu lagi, kiranya sedikit bersabar karna masih dalam tahap pekerjaan,” kata Risdianto.
“Karena sementara pelaksanaan, kiranya mohon untuk bersabar dan kami tetap akan lakukan penyiraman untuk mengurangi debu material,” tandasnya. (Mkl)