WARTANESIA – Jalan Provinsi yang menghubungkan Kecamatan Marisa, Buntulia, Duhiadaa, Patilanggio hingga Kecamatan Randangan rencananya akan direkonstruksi pada Bulan Juli tahun 2024 ini.
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Pohuwato, Risdiyanto Mokodompit, ketika dikonfirmasi oleh awak media ini, Rabu (10/07/2024).
“Pekerjaannya akan dimulai tahun ini. Di bulan Juli ini prosesnya sudah sampai pada tender proyek,” ungkap Risdiyanto.
Ditanya soal anggaran, Risdiyanto mengatakan, rekonstuksi jalan provinsi sepanjang 7 kilometer tersebut akan memakan biaya sebesar Rp 74 Miliar Rupiah.
“Anggarannya saat ini sudah ada di DIPA sebesar 74 Miliar,” tambahnya.
Terakhir, dirinya mengungkapkan jika pekerjaan jalan tersebut bukanlah perbaikan sementara, melainkan rekonstruksi secara total atau pembuatan aspal baru.
“Jadi bukan perbaikan lagi, tapi sudah rekonstruksi secara total atau pengaspalan baru. Kalau sudah ada hasil tendernya, secepatnya pekerjaan itu akan dieksekusi,” tandasnya.
Sebelumnya, sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalan yang rusak parah, warga di Desa Sipatana, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, menanam pohon pisang di tengah jalan tersebut.
Menurut warga, pohon pisang yang ditanam merupakan penanda bagi pengendara agar tidak terjebak di jalan berlubang.
“”Pohon pisang ini saya tanam karena disini sering terjadi kecelakaan, makanya saya tanam pohon pisang supaya jadi peringatan buat pengendara motor dam bentor,” ujar warga setempat, Irman Pulumuduyo.
“Kami harap, jalan ini cepat diperbaiki, karena kecelakaan sering terjadi disini,” pungkasnya.
Kondisi jalan Provinsi yang menghubungkan Kecamatan Marisa hingga ke Kecamatan Randangan ini sudah sejak lama mengalami kerusakan.
Berdasarkan data, jalan rusak sepanjang kurang lebih 7 kilo meter ini mengalami kerusakan cukup parah sejak tahun 2003.
Meski pada medio 2020, pekerjaan jalan sempat dilakukan menyeluruh oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, tak lama setelah itu, jalan andalan warga ini kembali rusak hingga sampai saat ini. (Lan)