WARTANESIA – Aplikasi pinjaman online (pinjol) Easycash tercatat sebagai aplikasi yang paling banyak di-download warga RI dengan angka unduh hingga ratusan juta kali sepanjang 2023.
Hal itu terungkap dalam laporan State of Mobile 2024 yang dirilis Data.AI. Dari laporan tersebut terlihat bahwa Easycash sudah di-download sebanyak 222 juta kali sepanjang 2023.
Di peringkat kedua, ada aplikasi Turbo VPN (194,7 juta), TikTok Live Wallpaper (190,5 juta), Auto Clicker-Automatic Tap (177,1 juta), dan aplikasi foto dan video editing Remini (160,1 juta).
Easycash merupakan aplikasi fintech yang mengklaim sebagai layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi yang berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Aplikasi ini menghubungkan langsung antara pemberi dan penerima dana lewat platform online.
Mengutip laman resminya, Easycash saat ini mencatat 5.216.838 total akumulasi penerima dana, dengan 1.395.179 jumlah penerima dana, dan 8.834 jumlah pemberi dana aktif.
Easycash juga mencatat bahwa ada Rp39,8 triliun total pinjaman akumulatif sejak berdiri sampai saat ini, dan Rp4,69 triliun total pinjaman terutang.
Pinjaman online atau pinjol menjadi fenomena yang mengemuka di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Pinjol banyak dijadikan solusi cepat mengatasi keuangan.
Namun pada praktiknya, tak sedikit orang yang justru terjerat utang dan sulit melunasinya karena bunga yang tinggi. Di sisi lain, OJK menyebut banyak masyarakat yang memanfaatkan pinjol untuk keperluan yang konsumtif.
Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi merinci keperluan konsumtif itu antara lain; membeli HP baru, jalan-jalan, membeli baju atau pakaian.
“Bahkan kemarin (juga dipakai untuk membeli) kayak tiket-tiket konser,” katanya beberapa waktu lalu.
Karena masalah itulah, banyak di antara masyarakat yang kemudian kesulitan mengembalikan pinjaman mereka. Alhasil, banyak pinjaman online yang macet.
Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Ogi Prastomiyono menuturkan kredit macet pinjol naik dari 2,82 persen pada April 2023 menjadi 3,36 persen per Mei 2023.
Artinya, jika tingkat outstanding pembiayaan yang disalurkan pinjol tembus Rp51,46 triliun pada periode tersebut, kredit macetnya tembus Rp1,72 triliun. (rik)