Kolam Seharga 3 Milyar Terbengkalai, Rizal Pasuma Sebut Disparpora Gagal : Dipihak Ketigakan Saja

WARTANESIA – Keberadaan kolam renang di Gelanggang Olahraga, Desa Teratai, Kecamatan Marisa, mendapat sorotan dari Ketua Komisi II DPRD Pohuwato, Rizal T. Pasuma.

Pasalnya, kolam renang yang dibangun dengan anggaran kurang lebih Rp 3 Miliar pada tahun 2015 tersebut nampak tak terurus. Kondisi airnya pun memprihatinkan, berwarna hijau dan dipenuhi lumut.

banner 468x60

Rizal menilai, Pemda Pohuwato dalam hal ini Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) gagal dalam melakukan pemeliharaan destinasi yang sering dikunjungi oleh semua kalangan masyarakat tersebut.

“Memang sejak awal pemda dalam hal ini Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga nampak tidak serius dalam melakukan pemeliharaan kolam ini,” kata Rizal via telepon selular kepada awak media ini, Rabu (10/01/2023).

Lebih lanjut, kata Rizal, kondisi kolam yang terbengkalai tersebut disarankan agar di pihak ketigakan. Jika tidak, Rizal menyarankan agar pemda dapat melepas buaya di kolam tersebut agar menjadi sarana sirkus yang dapat ditonton masyarakat.

“Kalau memang sudah tidak bisa dipelihara oleh pemda, mendingan lepas buaya saja disitu, kondisi airnya juga lebih cocok jadi sarang buaya. Kalau sudah ada buayanya jadi bisa kita adakan pertunjukan biar ada PAD yang masuk ke daerah,” lanjut Rizal.

Terakhir, Rizal meminta agar persoalan tersebut dapat diaudit, terutama PAD yang sebelumnya diperoleh dari penjualan karcis saat kolam renang tersebut masih beroperasi.

“Harus diaudit. Sebelumnya kolam ini kan sudah beroperasi, jadi hasil penjualan karcis itu larinya kemana? Ini yang harus diperjelas,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Rusmiyati Pakaya, ketika dikonfirmasi mengatakan, kendala yang ia hadapi dalam melakukan pemeliharaan kolam tersebut adalah dalam hal penganggaran.

“Intinya semua ini ada pada penganggaran. Kalau ada anggarannya kenapa tidak dibikin itu,” kata Rusmiyati.

Sementara untuk persoalan pengelolaan hasil penjualan karcis, Rusmiyati mengatakan jika pendapatan tersebut masuk ke dalam PAD secara full.

“Masuk PAD full, langsung disetor. Kita hanya tinggal menerima bukti setorannya,” tandasnya. (rik)

banner 468x60