Riyanto Ismail : Ingin Konflik Pertambangan Selesai? Wasit Harus Berhenti jadi Pemain

WARTANESIA – Hingar bingar polemik pertambangan di Provinsi Gorontalo seolah makin tidak terkendali. Hampir setiap saat selalu terjadi insiden baik fisik maupun psikis antara berbagai pihak yang berkepentingan, jika sebelumnya ada insiden pembakaran kantor Bupati Pohuwato, terbaru, beredar dalam video TikTok sekelompok masyarakat diduga menyerbu kantor Mapolsek Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato, dan bahkan berani menyebut ada keterlibatan oknum Polisi dalam penambangan ilegal disana, walaupun belakangan semua isyu itu telah dibantah baik oleh Polres Pohuwato  hingga Polda Gorontalo, dan dianggap sebagai berita hoax.

Mencermati keadaan tersebut, Riyanto Ismail, selaku Ketua Dewan Perwakilan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Provinsi Gorontalo, saat menghubungi awak media ini menjelaskan bahwa, konflik pertambangan di Gorontalo harus segera diatasi dengan serius dan benar, karena keadaan ini telah membuat ketidaknyamanan di tengah masyarakat, bahkan setiap saat selalu berpotensi mengancam stabilitas keamanan terutama didaerah-daerah sekitar wilayah pertambangan.

Masih menurut Riyanto bahwa, yang makin memperparah konflik pertambangan ini adalah ketika elemen-elemen yang sedianya harus bertindak sebagai wasit, justru malah ikut menjadi pemain. Sehingga menurut Riyanto, jika ingin konflik pertambangan selesai, wasit harus berhenti menjadi pemain.

“Jika ingin konflik pertambangan selesai, wasit harus berhenti jadi pemain” ungkap Riyanto, Rabu (29/1/2025).

Mantan Presiden Mahasiswa ini pun menambahkan bahwa, saat ini KNPI sedang menurunkan tim investigasi lapangan untuk mengkonfirmasi dan melengkapi pembuktian  dugaan keterlibatan aparatur negara, baik pemerintah, DPRD, bahkan aparat penegak hukum yang diduga mencari keuntungan dari konflik pertambangan serta melakukan abuse of power.

Kami mencurigai bahwa, para mafia sudah membangun sindikat jahat dalam konflik pertambangan ini, maka sebelum mereka semakin kuat, KNPI akan berdiri di hadapan rakyat untuk menghalaunya,” kata Riyanto.

“Terakhir, setelah investigasi KNPI tuntas dan telah terkumpul informasi dan alat bukti yang kuat, kami akan langsung menggunakan jaringan pemuda dan mahasiswa yang kami miliki di pusat untuk meminta DPR RI, Kementrian maupun Mabes Polri agar turun menyelsaikan konflik pertambangan Gorontalo, tidak boleh lagi masalah ini diselesaikan di sini karena kami sudah sulit untuk membedakan mana wasit dan mana pemain,” pungkas mantan Pengurus Besar HMI ini. (Wn)