Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan 1 Maret 2025, 30 Maret Idul Fitri

WARTANESIA – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi mengumumkan jadwal awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah atau tahun 2025 Masehi. Berdasarkan hasil perhitungan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), 1 Ramadan 1446 H akan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025. Sementara itu, Idul Fitri atau 1 Syawal ditetapkan jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.

Penetapan ini dilakukan melalui metode perhitungan astronomis atau hisab yang menjadi rujukan utama Muhammadiyah. Majelis Tarjih dan Tajdid menjelaskan bahwa penentuan awal bulan hijriah didasarkan pada posisi ijtimak, yaitu ketika bulan, bumi, dan matahari berada dalam satu garis lurus.

“Muhammadiyah menetapkan awal bulan berdasarkan kriteria astronomis, yaitu ijtimak. Hal ini menandai pergantian bulan hijriah,” demikian pernyataan resmi yang dirilis di laman Muhammadiyah pada Selasa (7/1/2025).

Selain itu, Muhammadiyah menggunakan metode hisab imkan rukyat dengan ambang batas ketinggian bulan minimal 5 derajat dan sudut elongasi minimal 8 derajat. Kedua kriteria ini memastikan penentuan awal bulan hijriah dilakukan secara akurat.

Menurut KHGT, ijtimak akhir bulan Syakban 1446 H diprediksi akan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, yang menetapkan hari pertama Ramadan pada Sabtu, 1 Maret 2025.

“Kalender ini adalah langkah penting menuju kesatuan umat dalam menentukan awal bulan hijriah di seluruh dunia,” ujar perwakilan Majelis Tarjih dan Tajdid.

Dalam dokumen yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) pada 22 Oktober 2024 lalu, awal Ramadan 1446 H juga diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan ini dilakukan melalui metode rukyat dan hisab yang berlaku secara nasional.

Kemenag memastikan bahwa setiap penentuan awal bulan hijriah dilakukan dengan berkonsultasi bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), organisasi masyarakat Islam, dan instansi terkait untuk mencapai keputusan yang disepakati bersama. (Wn)