WARTANESIA – Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sandalan dan Pancakarsa I, di Kecamatan Taluditi, ambruk. Putusnya jembatan ini terjadi pada Selasa (10/12/2024) pagi sekitar pukul 08.00 wita.
Dari informasi yang didapat, putusnya jembatan tersebut akibat dilewati oleh gerombolan sapi. Akibatnya, jembatan yang dibangun sekitar tahun 1980 an ini, tidak mampu menahan beban dan ambruk. Beruntung, sebanyak 5 ekor sapi berikut pemiliknya berhasil selamat.
Terkait insiden ini, Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga langsung bergerak cepat melakukan langkah antisipatif, dengan mengirimkan bantuan perahu karet dan ketinting.
“Sebagai langkah antisipasi, saya sudah perimtahkan BPBD untuk menempatkan perahu karet dan ketinting di sana, agar masyarakat di kedua desa tersebut tetap bisa beraktifitas dan terhubung, sambil kita melakukan persiapan langkah selanjutnya untuk jembatan itu,” ungkap Saipul kepada wartanesia.id, Selasa (10/12/2024).
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pohuwato, Risdiyanto Mokodompit menambahkan, saat ini pihaknya sudah mengutus tim untuk melakukan identifikasi.
“Atas instruksi pak bupati, kami sudah utus tim ke lokasi untuk melakukan identifikasi, guna menentukan langkah selanjutnya,” ungkap Risdiyanto.
Dia mengatakan, untuk pembangunan kembali jembatan tersebut, dibutuhkan anggaran sebesar 3 milyar Rupiah. Sementara, proses pembangunannya belum bisa dilakukan secepatnya.
“Untuk estimasi pembangunan jembatan tersebut, dengan panjang kurang lebih seratus meter dan lebar Satu koma Lima meter, dibutuhkan biaya sebesar kurang lebih Tiga milyar Rupiah. Terlebih, untuk materialnya sebagian harus pesan dari India. Itu seperti sling jembatan, itu dari India. Yang jelas, pemerintah akan menseriusi hal ini,” pungkas Risdiyanto. (Lan)