WARTANESIA – Suprapto Monoarfa, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta PT Biomasa Jaya Abadi (BJA), PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) dan PT Inti Global Laksana (IGL) untuk dilakukan audit. Pasalnya, hadirnya perusahaan tersebut dinilai belum maksimal memberikan kontribusi di Pohuwato.
Hal itu disampaikan Suprapto saat Rapat Dengar Pendapat (RDP), yang diikuti oleh Gabungan Komisi bersama LSM dan pemerintah daerah, serta pihak perusahaan.
“Di sini, saya hanya meminta, untuk pemerintah daerah hari ini, lebih fokus lagi buat audit saja untuk perusahaan ini, kita sama-sama mengaudit perusahaan ini,” ungkap Suprapto, dalam RDP pada, Kamis (14/11/2024) di Kantor DPRD Pohuwato.
“Jadi apa yang menjadi pembicaraan kita hari ini, saya minta sama pak Burhan (Direktur Operasional PT IGL, BTL, BJA), sampaikan ke pimpinan bapak, apa yang menjadi keluhan masyarakat, itu yang menjadi aspirasi bapak di sana. Jangan lah pak, dengan diam-diam saja, bapak bohongi masyarakat Pohuwato,” ujarnya menegaskan.
Suprapto menegaskan bahwa, kehadiran perusahaan seharusnya dapat memberikan dampak positif terhadap daerah.
“Sepertinya kita ini dibohongi oleh perusahaan ini, bapak sebagai pimpinan cabang perusahaan , dan apa yang menjadi aspirasi dari teman-teman ini, tolonglah disampaikan kepada pimpinan bapak,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT BJA, IGL, BTL, Burhanuddin, mengatakan bahwa, persoalan yang selama ini dikeluhkan, sudah disampaikan kepada pihak perusahan.
“Jadi intinya, plasma yang disampaikan oleh teman-teman tadi, rasanya regulasi gak ada, tetap tanaman, hanya saja kita akan mulai itu, nanti akan dibicarakan. Kami tadi sudah janji, kami target dengan pak Kadis Perindag dan saya masih konsisten,” kata Burhan.
“Kasih kami kesempatan seiring lembaga kami juga bentuk koperasinya. Kita selesaikan dulu lembaganya ditahun ini, selesai itu baru kita bicara bagaimana itu berkaitan dengan kompensasinya,” tutupnya. (Fan)