WARTANESIA – Dalam rangka menghadapi berbagai problematika di bidang Pendidikan, Lingkungan, Ekonomi, dan Bidang Sosial yang ada di Kabupaten Pohuwato, Maleo Institute menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Burung Indonesia (B’Maleo) pada, Jum’at (8/11/2024).
Kegiatan yang menggusung tema, Tantangan dan Harapan Baru Investasi Bioenergi : Antara Keseimbangan Ekosistem, Ekonomi dan Kelestarian Lingkungan itu, dibuka oleh Plh. Sekda, Bahari Gobel, turut dihadiri Kepala Dinas Nakertrasn, Nizma Sanad, dan perangkat daerah, beserta Cipayung Plus, dan Organisasi Media, hingga menghadirkan Lima Narasumber.
Direktur Maleo Institute, Riswanto Husain menyatakan, pihaknya mengapresiasi kehadiran dan merasa bangga atas kegiatan perdana yang diselenggarakan oleh Maleo Institute.
“Kehadiran Bapak/Ibu sekalian pada hari ini merupakan bukti nyata dari kepedulian kita bersama terhadap isu-isu terkini,” ujar Riswan, dalam sambutannya.
Dijelaskan Riswan, Maleo Institute ini adalah sebuah komunitas literasi yang memiliki komitmen kuat untuk berkontribusi dalam upaya pemecahan masalah-masalah kompleks yang dihadapi oleh masyarakat.
“FGD ini juga merupakan salah satu bentuk nyata dari upaya kami untuk membangun jaringan dan sinergi dengan berbagai pihak yang memiliki kepedulian yang sama,” urainya.
“Bertujuan untuk menganalisis secara mendalam hubungan antara dampak investasi terhadap laju deforestasi di kabupaten Pohuwato,” sambung Riswan.
Sementara itu, Plh. Sekda Pohuwato, Bahari Gobel turut memberikan apresiasi lebih kepada milenial yang terlibat dalam kegiatan FGD.
“Ini adalah satu perkembangan kedepan, sudah ada adik-adik mahasiswa yang berkecimpung dengan diskusi ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bahari juga mewakili Plt. Bupati Pohuwato itu menyampaikan harapan besar pemerintah daerah terhadap investasi yang beroperasi di Bumi Panua.
“Harapan agar Investasi Bioenergi dapat membawa Pohuwato menjadi daerah yang mandiri energi, sekaligus turut serta dalam upaya Global mengurangi dampak perubahan iklim,” harapnya. (fan)