Site icon WARTANESIA

Wabup Suharsi Beri Apresiasi Tim Gabungan Pencarian Korban Tenggelam di Bendung Sungai Randangan

WARTANESIA – Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa, memberikan apresiasi kepada Tim Gabungan atas upaya pencarian terhadap korban tenggelam di Bendung Sungai Randangan, pada Senin (8/7/2024) lalu.

Meski dalam pencariannya, Tim Gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, Tagana, Satpol PP, hingga unsur Pemerintah Kecamatan Randangan ini tidak membuahkan hasil, namun dalam prosesnya, Suharsi menilai Tim Gabungan telah berupaya maksimal.

“Atas nama pemerintah daerah, kami mengapresiasi kinerja Basarnas dan tim yang telah melakukan pencarian. Meski kondisi cuaca tidak bersahabat, mereka tetap maksimal,” ungkap Suharsi saat turun melakukan pemantauan di hari terakhir pencarian korban, di Bendung Randangan, Minggu (14/7/2024).

Selain itu, Wabup Suharsi juga memberikan doa dan semangat kepada keluarga korban atas musibah yang terjadi.

“Upaya maksimal telah dilakukan, namun segala sesuatu sudah menjadi takdir dari Allah. Kepada keluarga tadi kami sampaikan duak cita, semoga tetap tabah. Alhamdulillah mereka menyatakan sudah ikhlas dan menerima,” kata Suharsi.

Untuk diketahui, pencarian terhadap korban tenggelam di Bendung Sungai Randangan, oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, Satpol PP, Pemerintah Kecamatan Randangan dan Pemerintah Desa Ayula, resmi dihentikan pada Minggu (14/7/2024).

Komandan Pos SAR Pohuwato, Haryanto Mohamad mengatakan, pemberhentian oeprasi pencarian terhadap korban Wiranto (20), sudah sesuai dengan SOP Basarnas.

“Tepat hari ini, Minggu (14/7/2024), operasi pencarian dihentikan. Perhitungannya berdasarkan hari dan tanggal di mana korban pertama kali dinyatakan hilang. Sesuai SOP itu Tujuh hari tepat hari ini,” ungkap Haryanto.

Adapun selama 7 hari proses pencarian kata dia, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, baik di titik pertama dinyatakan hilang, hingga penyisiran ke muara sungai.

“Kami tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Adapun kendala kami yaitu cuaca. Hujan serta air keruh sangat mempengaruhi visibility (jarak pandang),” jelasnya.

Terakhir, dengan dihentikannya proses pencarian tersebut, Haryanto berharap masyarakat semakin meningkatkan kewaspadaan bencana.

“Kami menghimbau kepada warga, untuk selalu waspada. Jika curah hujan tinggi, bagi yang tinggal di bantaran sungai, mungkin bisa melakukan  evakuasi secara mandiri,” harapnya. (Lan)

Exit mobile version