Site icon WARTANESIA

Miris! SPPD Sopir Pemda di Pohuwato Dipotong

WARTANESIA – Irawan Mohammad merupakan seorang driver yang sebelumnya bertugas di Pemda Pohuwato. Dirinya sebelumnya menjadi sopir yang bekerja untuk Staf Ahli Bidang Pembangunan, Bahari Gobel.

Namum sayang, masa kerjanya bersama Bahari Gobel tidak berjalan seperti yang diinginkan. Pasalnya, sang atasan diduga sering melakukan pemotongan SPPD saat hendak pergi ke luar daerah.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Irawan kepada awak media Wartanesia.id, Rabu (17/01/2024). Tak hanya sekali, Bahari rupanya diduga sering melakukan pemotongan SPPD miliknya.

“SPPD dia jaga potong, baru gaji yang bulan Mei kemarin belum ada. Gaji saya itu tertransfer di sopir yang pertama, baru dia bilang depe kesalahan itu, nanti dia mo ganti. Tapi sampai sekarang belum ada,” ungkap Irawan.

Pemotongan SPPD sendiri sudah dirasakan Irawan sejak pertama dirinya bekerja di bawah arahan Bahari, yakni sejak bulan Mei hingga bulan Desember.

“Kalau ke Gorontalo kan 900 yang dia potong 400. Masuk ke rekening saya, dia suruh tarik. Terus waktu ke Parimo SPPD itu 2,3 juta, yang dipotong 800. Terakhir ke Manado 1juta 450, yang dipotong 600,” lanjutnya.

Alasan pemotongan SPPD tersebut, kata Irawan, karena Bahari akan memberikan uang kepada sespri dan pegawai lainnya yang melakukan penagihan di Badan Keuangan dan Aset Daerah.

“Tapi saya tanya sama dorang yang jaga ba tagih di BKD, tidak pernah dia ba kase doi (uang) pa dorang,” kata Irawan.

Sebelumnya, antara Irawan dan Bahari memang sudah membuat kesepakatan untuk membagi SPPD tersebut kepada pegawai lainnya. Namun penyesalan Irawan, uang tersebut rupanya tak sampai kepada para pegawai yang dimaksud.

Tahun 2024 ini Irawan mengungkapkan jika dirinya memilih untuk istrahat dan tak lagi bekerja sebagai driver pemda.

“Sudah berhenti, karena itu tidak sesuai kesepakatan,” tandasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, awak media Wartanesia.id masih berusaha melakukan konfirmasi kepada Staf Ahli Bidang Pembangunan, Bahari Gobel, namun belum dapat tersambung. (rik)

Exit mobile version