WARTANESIA – Mantan Ketua KUD Dharma Tani, Iwan S. Adam, mengecam pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold, Boyke Abidin, dalam konferensi pers.
Menurut Iwan, apa yang disampaikan oleh Boyke Abidin seolah-olah menyalahkan masyarakat Kabupaten Pohuwato. Dirinya menilai jika statement tersebut tidak memperhatikan kondisi daerah Kabupaten Pohuwato.
“Seharusnya pihak perusahaan juga menahan diri untuk mengeluarkan statement-statement. Kalau misalnya model Pak Boyke seperti itu, kami minta agar manajemen perusahaan Merdeka Group untuk mengganti dengan orang yang komunikatif,” jelas Iwan, Jum’at (22/09/2023).
Iwan menilai bahwa pasca kejadian kemarin pihak perusahaan seolah-olah tak merasa bersalah. Hal itu dibuktikan dengan tak adanya upaya Boyke untuk menemui stake holder di Kabupaten Pohuwato.
“Sejak kejadian kemarin mereka seakan-akan merasa tak bersalah, tidak ada datang ke stake holder untuk mencarikan solusi. Tiba-tiba keluar statement mereka mengecam aksi anarkis,” lanjutnya.
Dirinya mengatakan, aksi anarkisme yang dilakukan oleh para demonstran memiliki sebab-akibat yang tak lain disebabkan oleh inkonsistensi perusahaan itu sendiri.
“Kalau melihat persoalan ini kan karena belum ketemunya perusahaan dan penambang. Kemarin kan muncul seakan-akan ada Tali Asih senilai Rp 2,5juta perlokasi. Bayangkan saja bayar proposal Rp 1,5juta, berarti kita hanya dapat Rp 1juta, apakah ini rasional?” kata Iwan. (rik)