WARTANESIA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pohuwato, Nasir Giasi, mengaku prihatin terhadap sulitnya jual-beli emas yang saat ini terjadi di Kabupaten Pohuwato.
Menurutnya, hal ini akan menimbulkan konflik horizontal, sebab lahir asumsi-asumsi liar di masyarakat. Nasir mengatakan, seluruh Fraksi di DPRD Pohuwato akan mengambil langkah terkait persoalan tersebut.
“Hal ini sudah kita bicarakan dengan semua Fraksi, karena jangan sampai akan lahir bibit-bibit konflik horizontal lewat isu liar yang saat ini berkembang di masyarakat,” tuturnya, Senin (14/08/2023).
Lebih lanjut, kata Nasir, fenomena ini akan menimbulkan kesenjangan ekonomi di tingkatan masyarakat. Olehnya, Ia akan berupaya menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait persoalan ini.
“Tentu hal ini akan berimbas pada kondisi ekonomi maayarakat. Olehnya, saya diminta oleh semua fraksi agar dapat melaksanakan Rapat Dengar Pendapat,” jelasnya seraya menambahkan.
Rancananya, dalam RDP tersebut DPRD Pohuwato akan mengundang pemilik toko logam mulia, para penambang, Polres Pohuwato, Dinas Penanaman Modal dan PTSP serta Dinas Perindagkop.
“Kita akan bicarakan hal ini, sebenarnya apa yang menjadi dasar penutupan toko-toko ini bersama pihak Kepolisian. Yang jelas kita antisipasi jangan sampai terjadi konflik horizontal,” pungkasnya. (rik)