WARTANESIA – Hingga saat ini, nasib para penambang di Kabupaten Pohuwato kian tak pasti. Hal itu dikarenakan proposal alih profesi yang belum juga disetujui oleh pihak perusahaan.
Para penambang lokal di Kabupaten Pohuwato saat ini hanya bisa berpangku tangan dan berharap ada pengawalan khusus yang akan dilakukan oleh Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi, dan Forkopimda.
Menanggapi hal tersebut, Nasir Giasi, berkomitmen akan terus melakukan pengawalan proposal para penambang hingga pada tahapan realisasi.
Tak hanya dirinya secara pribadi, dukungan dalam bentuk pengawalan juga akan dilakukan oleh seluruh Fraksi di DPRD Kabupaten Pohuwato.
“Semua Fraksi bahkan mendorong saya, memotifasi saya, Pak Ketua tidak boleh masuk angin, kami semua mengawasi pak Ketua,” kata Nasir, dikutip Kamis (03/08/2023).
Bahkan, Ketua DPD Partai Golkar itu mengajak masyarakat untuk sama-sama mengawasi kerja-kerja Satgas dan DPRD dalam rangka memperjuangkan nasib penambang itu sendiri.
“Sekali lagi kami minta waktu. Waktu ini diharapkan bapak ibu mengawasi bukan saja kerja-kerja DPRD, juga bapak ibu juga berhak mengawasi kerja-kerja Forkopimda, sampai dengan hari ini kami konsisten dan komitmen memperjuangkan apa yang menjadi kemaslahatan masyarakat penambang itu sendiri,” tutur Nasir.
Terinformasi ada 2135 Proposal yang diajukan oleh para penambang telah di sampaikan kepada pihak perusahaan dalam bentuk hardcopy dengan besaran yang bervariasi. (rik)