Site icon WARTANESIA

Tegas, Nasir Giasi Ingatkan Pengurus KPMIP : Jangan Menuju Rel Sesat !

WARTANESIA – Nasir Giasi, selaku Dewan Pembina menghadiri pelantikan pengurus Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Pohuwato (KPMIP) Cabang Kota Gorontalo, di Aula Panua, Rabu (12/07/2023).

Kegiatan pelantikan itu juga dihadiri oleh Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa, Pengurus IKA KPMIP, Pengurus Besar KPMIP, PMII Pohuwato, HMI Pohuwato, IMM Pohuwato, serta BEM UNIPO.

Sebagai Dewan Pembina, Nasir Giasi memberikan pesan menohok untuk para Kengurus KPMIP, baik di tingkatan PB, Cabang, maupun Komisariat. Dirinya mengatakan jika KPMIP saat ini sedang tidak baik-baik saja.

“KPMIP kita saat ini tidak baik-baik saja, terlalu banyak gerbong, terlalu banyak masinis. Kalau gerbong kereta api kemudian banyak masinisnya, maka dipastikan gerbong itu akan menuju rel-rel yang sesat,” tegas Nasir.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan jika saat ini KPMIP sudah tidak berada pada titah perjuangan sebagaimana yang menjadi cikal bakal dibentuknya KPMIP itu sendiri. Dirinya meminta agar para pengurus dapat mengembalikan citra KPMIP sebagai organisasi pergerakan.

“Isu-isu kerakyatan itu kadang hilang dari benak KPMIP. Sebagai organisasi pergerakan yang menamakan dirinya adalah berpihak kepada rakyat, harus melihat masalah apa yang kemudian menimpa masyarakat,” lanjut dia.

Selanjutnya Nasir menyoroti dikotomi yang saat ini terjadi di tingkatan KPMIP. Dirinya menyangkan adanya klaim tentang kepemilikan KPMIP baik di tingkatan Pengurus Besar, Cabang, hingga Komisariat.

“Ada klaim bahwa pengurus besar milik si ini, cabang milik senior ini, komisariat milik si ini, sehingga yang tercipta adalah dikotomi yang dapat memicu konflik internal KPMIP. Terlebih mendekati waktu pelaksanaan Kongres.

“Seharusnya saat kongres itu yang dibahas bagaimana perkembangan Pohuwato di 20 tahun ke depan, generasi milenial kita seperti apa, pelajar kita seperti apa, keberpihakan pemda terhadap beasiswa dan lain sebagainya, itu yang seharusnya menjadi pembahasan saat kongres. Bukan siapa mendukung siapa, siapa menendang siapa, dan siapa yang membunuh siapa,” terangnya.

“Kalau sudah begini kita di KPMIP, maka sudah tidak ada gunanya kita berorganisasi. Bahkan sudah saya katakan sama Ketua PB, kalau bisa jangan ada senior yang hadir dalam pelaksanaan kongres, biar para pengurus dapat melaksanakan kongres seperti sebagaimana seharusnya,” tandas Nasir. (rik)

Exit mobile version