Site icon WARTANESIA

Imbas Rehab Irigasi, Petani di Buntulia dan Duhiadaa Sulit Airi Sawah

WARTANESIA – Masyarakat Petani di Kabupaten Pohuwato khususnya di Kecamatan Duhiadaa dan Buntulia, saat ini tengah diperhadapkan dengan masalah sulitnya melakukan pengairan.

Hal itu terungkap pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Pimpinan dan Komisi II DPRD Pohuwato, Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato, serta masyarakat petani yang berasal dari Desa Mekar Jaya.

Penyebab masalah tersebut adalah pekerjaan bendung dan saluran irigasi di Desa Taluduyu, Kecamatan Buntulia, hingga pintu klep yang terletak di Desa Buntulia Barat, Kecamatan Duhiadaa.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pohuwato, Nirwan Due, mengungkapkan jika ada 217,5 Hektare sawan yang sudah terlanjur dilakukan penanaman dan menemui kendala terkait kebutuhan air.

“Ada 217,5 Hektare sawah yang menemui kendala terkait kebutuhan air. Alhamdulillah hal ini sudah mendapat solusi dari Dinas Pertanian tekait keluhan mereka yaitu kebutuhan Alkon. Akan tetapi oleh kelompok lainnya itu masih diupayakan,” terang Nirwan, Senin (12/06/2023).

Selanjutnya, kata Nirwan, masyarakat petani meminta agar pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana dan Dinas PUPR Provinsi untuk memaksimalkan pekerjaan sehingga akan selesai sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

“Tentu tindak lanjut daripada pekerjaan saluran irigasi Taluduyu, mereka meminta agar pelaksana dan Pemerintah Provinsi dalam hal ini Dinas PUPR sebagai dinas teknis agar dapat memaksimalkan pekerjaan sehingga bisa selesai tepat waktu,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato, Mantasa, mengatakan jika pihaknya memiliki alkon sebagaimana yang dibutuhkan oleh masyarakat.

“Akan tetapi armada tersebut saat ini sedang digunakan di lapangan, sehingga kita dilema. Kita sementara komunikasi dengan Dinas Pertanian Provinsi kemudian BPBD, siapa tahu ada alkon yang lebih besar,” pungkasnya. (rik)

Exit mobile version