Site icon WARTANESIA

Pemda Pohuwato Ketiban Rp 50 Miliar, Seluruh Petani Boleh Minjam

WARTANESIA – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga mengikuti temu koordinasi dan penandatanganan komitmen bersama antara mitra pembiayaan dan pelaku usaha agribisnis.

Kegiatan itu juga sejalan dengan kerjasama pengembangan usaha peternakan dan penyerahan simbolis KUR sektor pertanian secara online di meeting room kantor bupati.

Diketahui, pada pekan nasional (Penas) XVI di Kota Padang sekaligus penandatanganan piagam KUR di bidang usaha pertanian itu di hadiri Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang berlangsung di Hotel Mercure Padang, Kota Padang, Jum’at (9/6/2023) malam.

Bupati Saipul mengatakan bahwa dari hasil pertemuan yang diikuti secara online diakui sangat baik dan membantu petani. Karena setiap daerah akan mendapat KUR sektor pertanian untuk pengembangan agribisnis pertanian dan pengembangan peternakan dari Kementerian Pertanian sebesar Rp 50 Miliar dengan bunga 6%.

“Kami mendorong Dinas Pertanian untuk segera mengetahui seperti apa mekanismenya. Olehnya pada pertemuan lanjutan kiranya bisa diikuti atau bisa di konsultasikan langsung ke Kementerian Pertanian,” harap Bupati Saipul.

Ditempat yang sama, Kadis Pertanian, Kamri Alwi menjelaskan, kabupaten dan kota akan mendapatkan anggaran kredit usaha rakyat untuk sektor pertanian sebesar Rp 50 Miliar per-kabupaten.

Sehingga menurutnya, para petani yang mau mengajukan kredit dipersilahkan dengan mekanisme yang diatur dengan bungan pinjaman yang hanya 6 persen.

“Setiap kabupaten dan kota jatanya sudah ada Rp 50 Miliar melalui perbankan seperti Bank Mandiri, BRI, BNI dan Bank Sulut-Go. Bantuan dari Kementerian Pertanian ini akan dikembalikan dengan bunga hanya 6 persen,” jelas Kamri.

Terkait persyaratan, lanjut Kamri, sama dengan pengajuan pinjaman di perbankan. Bedanya, KUR Pertanian perpanen di bayar seperti jagung yang 4 bulan baru panen, sehingga bulan pertama sampai ketiga hanya bayar bunga dan setelah itu bayar pokok dari pinjaman.

“Namun untuk kredit investasi ini akan kita tanyakan langsung apa perbulan atau pertiga bulan pembayarannya. Kita akan melihat mekanismenya seperti apa, sehingga kami akan mengikuti pertemuan lanjutannya,” pungkas Kamri. (rik)

Exit mobile version