Site icon WARTANESIA

Tingkatkan Kualitas Penulisan Pariwisata, SMSI Riau Gelar Workshop, Dihadiri Waketum SMSI Pusat

WARTANESIA – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Riau menyelenggarakan Workshop Penulisan Feature Pariwisata selama dua hari, 27-28 November 2022, di Hotel Grand Tryas, Cirebon, Jawa Barat.

Workshop menghadirkan tiga orang narasumber yakni Benni Febrianto, mewakili Kadis Pariwisata Riau, wartawan nasional sekaligus penulis, Asro Kamal Rokan, dan Wakil Ketua Umum SMSI Pusat, Yono Hartono yang sekaligus membuka kegiatan.

Yono Hartono, saat memberi sambutan mewakili Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, menyampaikan, apresiasinya pada SMSI Riau yang telah menyelenggarakan Workshop Tehnik Menulis Feature Pariwisata.

“Saya bangga pada SMSI Riau yang bisa menyelenggarakan kegiatan di luar kota. Terus terang, saat Pak Ketum minta saya untuk hadir di Cirebon, saya kaget. Pak Ketum bilang, Riau sudah biasa acara di luar. Makanya saya apresiasi, semoga kegiatan ini lancar dari awal sampai akhir,” ujar Yono.

Di sesi pertama pemaparan, Kadis Pariwisata Riau diwakili Kabid Pengembangan Pariwisata, Benni Febrianto menguraikan, potensi dan destinasi wisata Riau yang tersebar di beberapa kabupaten seperti Istana Siak di Kabupaten Siak, Candi Muara Takus di Kampar, dan Ombak Bono di Pelalawan.

“Banyak destinasi wisata di Riau yang bisa dikembangkan dan dijual. Kita juga punya desa wisata yang terus kita kembangkan infrastrukturnya,” ujar Benni.

Pemaparan Benni mendapat tanggapan dua wartawan senior Riau, Kazzaaini dan Helmi Burman. Keduanya mengkritisi pengelolaan pariwisata Riau yang belum terkonsep dengan baik,  sehingga pariwisata Riau belum bisa dijual maksimal ke luar.

Riau sendiri sebenarnya telah memiliki Perda Rencana Induk Pembangunan (RIP) Kepariwisataan Provinsi Riau tahun 2021-2035. Perda ini nantinya akan memuat payung hukum tentang penyelenggaraan pariwisata di Bumi Lancang Kuning.

Ini untuk  memudahkan pemerintah daerah menyusun program dalam pengembangan pariwisata.  Sayangnya, hingga kini RIP belum berjalan sebagaimana mestinya.

Materi teknik menulis feature pariwisata oleh wartawan/penulis, Asro Kamal Rokan di akhir sesi, adalah saat yang paling ditunggu. Ketika Asro menyampaikan pengalaman-pengalamannya dalam menulis feature dan laporan, ia mengingatkan agar  penulis tetap berpijak pada 5W1H, dan kaidah jurnalistik.

“Boleh kita berimajinasi, tetapi yang kita tulis tetaplah sebuah fakta, semakin banyak data semakin bagus. Tergantung lagi, angel atau  sudut pandang mana yang akan kita angkat, itu bebas saja,” ujar Asro.

“Satu lagi, menulis itu perlu rasa, dan salah satu kekuatan rasa itu ada di ending tulisan. Buatlah ending atau akhir yang menyentuh, yang berkesan, dan penuh dengan pesan moral,” lanjutnga.

Sebelumnya, Ketua SMSI Riau, Novrizon Burman menjelaskan, Workshop Penulisan Feature Pariwisata diikuti oleh 46 peserta yang merupakan anggota SMSI Riau.

Setelah mengikuti workshop, seluruh peserta diharuskan membuat feature tentang pariwisata di Riau di media sibernya masing-masing.

“Jadi, ilmunya langsung kita implementasikan. Pulang dari Cirebon, kita semua harus membuat feature pariwisata di Riau. Ini bentuk kontribusi SMSI terhadap dunia pariwisata Riau,” papar Novrizon.

Novrizon saat memberikan sambutan menjelaskan, workshop merupakan rangkaian dari agenda SMSI di tahun 2022. Sebelum tutup tahun, SMSI juga akan menyelenggarakan Bimtek Pergub Nomor 19 Tahun 2021 tentang kerja sama media. (rik)

Exit mobile version