Site icon WARTANESIA

Pelantikan Askab BPD Pohuwato di Manado, Sarat ‘Hura-hura’?

WARTANESIA – Pengukuhan Asosiasi BPD Kabupaten Pohuwato rupanya tidak dihadiri oleh sebagian besar perwakilan BPD seluruh desa di Kabupaten Pohuwato.

Terhitung dari 101 BPD yang ada, pengukuhan tersebut hanya dikuti oleh 30 BPD saja. Pengukuhan Askab BPD sendiri rencananya akan digelar di Manado, Sulawesi Utara, pada Selasa (4/10/2022).

Tak hanya itu, menurut salah satu Anggota BPD yang minta identitasnya tidak disebutkan, dirinya sangat menyayangkan adanya pelantikan yang dilaksanakan di luar Pohuwato. Hal itu membuat tidak semua struktur Askab BPD dapat hadir dalam kegiatan tersebut.

“Sangat elok apabila pengukuhan itu kita laksanakan di Pohuwato. Mengingat saat ini banyak perwakilan BPD yang tidak dapat hadir. Bahkan ada beberapa pengisi struktur yang tidak dapat hadir karena keterbatasan anggaran,” jelasnya.

Dirinya menilai bahwa untuk keberlangsungan organisasi kedepan maka sudah seharusnya pengukuhan itu dilaksanakan di Kabupaten Pohuwato saja, agar semua pengisi struktur dan perwakilan dari 101 BPD yang ada dapat ikut hadir dalam pengukuhan.

Bahkan, kata dia, dalam satu desa ada yang mengutus lebih dari satu orang. Hal ini memberi kesan bahwa kegiatan ini dipaksakan menghabiskan dana operasional dan dinilai ‘hura-hura’.

“Harusnya agenda suatu organisasi itu harus punya orientasi, jangan hanya terkesan memaksakan atau menghabiskan dana operasional saja,” tambahnya.

Disisi lain, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Muzna Giasi mengatakan bahwa alasan besarnya jumlah BPD yang tidak ikut dikarenakan keterbatasan anggaran di masing-masing BPD itu sendiri.

“Yang berangkat ini yang masih ada anggaran. Tapi memang ada yang tidak punya anggaran tetap berangkat sendiri,” jelas Muzna, Senin (3/10/2022).

Pelaksanaan pengukuhan Askab BPD Pohuwato di Sulawesi Utara sebelumnya memang sudah di rencanakan dan disepakati lewat rapat yang digelar di Dinas PMD.

“Mereka rapat disini, seluruh BPD se-Kabupaten Pohuwato. Saya juga sudah sampaikan bahwa urusannya diserahkan ke mereka, kita cukup mendampingi saja,” tambahnya.

Senada dengan hal itu, Ketua Askab BPD Pohuwato, Indra Laraga menerangkan bahwa kendala utama dari BPD yang tidak hadir adalah anggaran yang tidak memadai

“Sebenarnya dianjurkan semua, tapi karena kondisi keuangan, jadi mana yang masih punya dana maka mereka yang ikut,” tandasnya.

Exit mobile version