Site icon WARTANESIA

Tahun Depan, Upacara 17 Agustus di Pohuwato Bakal Digilir di Kecamatan Lain

WARTANESIA – Pelaksanaan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kabupaten Pohuwato, sepertinya bakal digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga dan Suharsi Igirisa, untuk pertama kalinya upacara peringatan hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus, digelar di luar wilayah Ibu Kota Pohuwato (Kecamatan Marisa), yakni di Kecamatan Popayato.

Hal ini pun menimbulkan reaksi beragam dari kalangan masyarakat. Banyak yang memuji langkah pemerintah, namun tidak sedikit pula yang kontra.

Reaksi publik ini rupanya tidak digubris oleh Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga. Bahkan, dirinya berencana, pelaksanaan upacara serupa, bakal digelar di Kecamatan lainnya.

“Tidak menutup kemungkinan, tahun depan upacara 17 Agustus, bakal digelar di kecamatan lain. Kita akan lihat nanti. Biar adil,” ungkap Saipul kepada wartanesia.id, Kamis (19/8/2022).

Senada dengan Bupati Saipul, Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi pun menyarankan agar pelaksanaan upacara peringatan hari kemerdekaan, dapat digelar di Kecamatan lain.

“Pemimpin yang baik itu adalah pemimpin yang mampu berbuat adil, dan itu dipertanggungjawabkan dunia akhirat. Karena ini sudah dimulai dari wilayah barat, maka alangkah baiknya tahun depan saya mengusulkan di wilayah timur antara Kecamatan Paguat dan Dengilo,”ujar Nasir Giasi, saat ditemui usai menghadiri upacara HUT Proklamasi ke-77 di Kecamatan Popayato, pada Rabu (17/8/2022) kemarin.

Menurutnya, pelaksanaan upacara yang dilakukan secara bergilir bertujuan agar, perpindahan putaran ekonomi yang hanya terpusat di ibu kota Marisa, turut dirasakan masyarakat yang berada di wilayah lainnya.

“Bukan hanya sekedar upacara, tujuannya adalah perpindahan perputaran ekonomi yang hanya terpusat di ibu kota minimal dengan perpindahan beberapa kegiatan itu perkembangan ekonomi di wilayah lain juga dapat meningkat,”sambungnya

“Dengan tema tumbuh lebih cepat, bangkit lebih kuat, itu dalam artian sisi perekonomian kita melemah sehingga kegiatan apapun dia harus ada pergerakan perekonomian khususnya para masyarakat kita, dan kami nilai di pelaksanaan upacara ini cukup tercapai,”ungkapnya. (Lan)

Exit mobile version