Site icon WARTANESIA

Golkar Mau Keluar Koalisi SMS, Demokrat Malah Lebih Dewasa

Iwan Abay (kiri), Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga (kanan), Akbar Baderan (tengah). (Foto/alan).

WARTANESIA – Ketua Fraksi Desa, DPRD Pohuwato, memberikan tanggapannya ihwal rencana keluarnya Partai Golkar dari koalisi Pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato , Saipul A. Mbuinga dan Suharsi Igirisa (SMS).

Wacana keluarnya Golkar, sebagai salah satu partai penggusung pasangan SMS pada Pilkada Pohuwato tahun 2020 kemarin, mendapat tanggapan dari Ketua DPC Partai Demokrat Pohuwato ini.

Menurutnya, wacana keluarnya Golkar dari koalisi SMS, harusnya memiliki alasan mendasar dan difikirkan secara matang. “Soal wacana, di mana dan kapan saja tergantung kondisi. Tapi kita juga harus realistis. Kenapa harus keluar dan alasannya apa. Bicara partai, di koalisi pemerintahan SMS kan ada banyak,” kata Iwan.

Ketua Fraksi Desa DPRD Pohuwato, yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Pohuwato Iwan Abay. (Foto/Alan)

“Sebagai sesama partai koalisi, kita seharusnya bertanggungjawab. Di mana sejak awal, kita kan sudah berkomintmen bakal mengawal pemerintahan SMS hingga selesai. Kalaupun ada hal-hal yang tidak berkesesuaian dalam perjalanan pemerintahan SMS, harusnya kewajiban kita adalah mengingatkan,” jelas Aleg Dapil Marisa, Buntulia dan Duhiadaa ini.

Namun demikian, dirinya menghargai papun yang menjadi keputusan Partai Golkar Pohuwato. “Meski begitu, kami Partai Demokrat, menghargai apa yang menjadi keputusan Partai Golkar. Dalam politik, hal seperti ini biasa terjadi,” terang Iwan Abay.

Ketika ditanya, apakah Partai Demokrat juga memiliki wacana yang sama dengan Golkar, Iwan Abay justru memberikan jawaban bijak.

“Saya pikir, tidak ada pemerintahan yang sempurna. Pasti ada kekurangannya. Tugas kita mengawal pemerintah hari ini adalah mengingatkan jika keliru. Kalau kami Demokrat sangat jelas, kami akan kawal pemerintahan SMS hingga usai,” pungkasnya. (Lan)

Exit mobile version