Site icon WARTANESIA

Dituding Serahkan Bantuan Malam Hari, Begini Klarifikasi Kades Marisa Utara

WARTANESIA – Adanya pemberitaan miring yang menyinggung tentang penyaluran bantuan alat-alat pertanian yang disalurkan di malam hari membuat Kepala Desa Marisa Utara, Iwan Kadir, angkat bicara.

Ketika di hubungi oleh Wartanesia.id via telepon selular, Iwan Kadir menepis isu yang menyebutkan dirinya menyalurkan bantuan tersebut dengan disertai pesan-pesan kampanye seperti pemberitaan sebelum-sebelumnya.

“Penyaluran bantuan pertanian itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan Pilkades 2022 ini. Bahkan nama-nama penerima juga bersasarkan apa yang di sodorkan oleh masing-masing Kepala Dusun. Tidak ada perubahan sama sekali,” ujar Iwan, Jum’at (24/06/2022).

Menurut Iwan, penyaluran bantuan tersebut sudah tertunda sebanyak 2 (dua) kali. Hal tersebut dikarenakan penyaluran bantuan akan diserahkan bersamaan dengan pelaksanaan Gebyar SMS di Kecamatan Marisa.

“Awalnya bantuan itu akan diserahkan pada saat Gebyar SMS, dan informasi itu sudah tersampaikan kepada masyarakat. Nah, ternyata Gebyar SMS ditunda, dan penundaan itu tidak sampai kepada masyarakat. Akhirnya pada tanggal yang sudah ditetapkan itu masyarakat tetap datang untuk menjemput bantuan, jadi setiap masyarakat yang datang ke rumah saya itu tetap saya kasih bantuannya,” jelas Iwan.

Iwan kemudian menjelaskan bahwa pemungutan KTP yang dilakukan pada saat pemberian bantuan itu bukan dalam rangka ingin meraup suara di Pilkades nanti, melainkan sebagai syarat administrasi dalam penyusunan SPJ.

“KTP itu saya mintakan sebagai bahan untuk penyusunan SPJ nanti, bukan dalam rangka mencari suara. Saya juga mintakan bukti dokumentasi, hal itu juga sebagai bentuk pembuktian bahwa penyaluran bantuan ini benar-benar terlaksana. Sama sekali tidak ada kaitannya hal ini dengan Pilkades,” terang Iwan.

Lebih lanjut, Iwan berharap agar kedepan masyarakat jangan mudah terpancing dengan hal-hal seperti ini. Menurutnya, persoalan seperti ini akan menyulut konflik di Desa Marisa Utara yang saat ini Ia pimpin.

“Kita harus bisa filter semua informasi yang masuk, cari tahu dulu kebenarannya, agar tidak berujung pada konflik nantinya. Saya yakin masyarakat saya adalah masyarakat yang cerdas, maka dari itu kritik seperti ini selalu dibutuhkan dalam rangka membangun Desa Marisa Utara kedepannya,” pungkasnya. (rik)

Exit mobile version