WARTANESIA – Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa, secara tegas menyampaikan bahwa, isyu dan pemberitaan soal rekaman dirinya dan supir pribadinya yang dikaitkan dengan perselingkuhan, adalah tidak benar.
Kepada media ini, Suharsi meluruskan terkait rekaman yang sudah terlanjur viral lewat aplikasi WhatsApp, beberapa waktu lalu. Dirinya merasa bahwa, isyu yang dibuat adalah jelas dialamatkan kepadanya.
“Berita tersebut sangat tidak benar dan mendasar. Jujur saja saya merasa dirugikan. Olehnya saya berharap. Ini harus diluruskan agar tidak menimbulkan masalah lebih besar lagi di masyarakat dan keluarga besar saya,” kata Suharsi Igirisa, Kamis (31/3/2022).
Lebih jelas lagi Suharsi menerangkan bahwa, kronologi rekaman yang beredar itu bermula saat dirinya hendak menghubungi seseorang.
“Rekaman itu saat pelaksanaan RUPS di Bali awal Maret kemarin. Malam itu saya bersama menantu saya serta sejumlah pejabat seperti Ibu Vivi. Kami sedang makan di Pantai Sanur, lalu ke Kuta dan kembali ke Hotel. Saat masih di lobi hotel saya buka WA (WhatsApp), saya membaca postingan Haruna (Yunus Usman/Aleg Pohuwato),” ungkap Suharsi.
“Di postingan itu dia (Yunus Usman) mengatakan bahwa saya mendominasi tugas Bupati di pemerintahan, dan menyesalkan protokoler yang kadang tidak sesuai. Nah Karena saya merasa punya hubungan baik dengan beliau, maka saya berinisiasi untuk menelpon dia.”
“Supir saya ini melarang karena waktunya sudah larut malam. Namun saya katakan ke supir saya tidak apa-apa. Nada suara supir saya memang seperti itu. Soal tudingan bahwa kenapa bisa supir saya nada suaranya lebih tinggi ke saya, jujur saya katakan bahwa, nada suara supir saya memang seperti itu. Mungkin ketika semua orang yang mendengar pasti menilai lain, tapi kalau mereka kenal lebih dekat pasti mereka paham,” urainya menjelaskan.
Suharsi berharap, persoalan ini tidak dibesar-besarkan hingga dapat berpotensi merusak nama baik keluarga.
“Jujur saya sangat menyayangkan adanya isyu-isyu negatif terhadap saya. Hal ini tentu sangat merugikan saya pribadi dan keluarga besar saya. Saya berharap ini tidak terus dibesar-besarkan,” pinta Suharsi. (Wn)