Site icon WARTANESIA

Trader Forex Oknum Polisi Masuk DPO, Dana Nasabah Makin Tak Jelas?

Ilustrasi investasi bodong (detik.com)

WARTANESIA – Beberapa waktu belakangan terakhir, warga masyarakat Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo pada umumnya, digegerkan dengan adanya dugaan investasi ilegal trading forex. Bukannya untung malah buntung, iming-iming profit besar yang diharapkan sebagaimana yang dijanjikan, pun tak kunjung dicairkan.

Nasabahnya pun tak tanggung-tanggung, mulai dari pekerja nyambi sampai pejabat berdasi, dari petani, anggota legislatif, birokratif, hingga diduga melibatkan anggota TNI dan Polri.

Di awal, investasi yang kemudian dicaplok oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai salah satu investasi ilegal ini, berjalan bagus dan mulus. Namun siapa sangka, semua dana nasabah kini terancam hangus.

Dana besar yang ditaksir mencapai ratusan milyar rupiah bahkan terinformasi mencapai triliunan yang disetorkan kepada salah satu oknum polisi Polsek Paguat, Polres Pohuwato, sebagai trader, kini tak jelas nasibnya.

Rabu (9/12/2021) malam, ratusan bahkan ribuan warga yang berasal hampir dari seluruh kecamatan di Pohuwato, mendatangi Mapolsek Paguat. Mereka mempertanyakan nasib dana yang telah disetorkan kepada sang trader.

Konferensi Pers oleh Polda Gorontalo, Polres Pohuwato, terkait adanya dugaan Invetasi Bodong.

Menyikapi keadaan yang terjadi, pihak Polda Gorontalo pun turun tangan. “Kami meminta warga tetap tenang. Kami telah turunkan tim dan melakukan investigasi. Kita tengah melakukan proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, apabila terbukti maka diproses sesuai hukum,” ungkap Direskrim Umum Polda Gorontalo, Kombes Pol. Deni Oktvianto. S.IK. MH.,

Terkait nasib ‘duit’ para nasabah, pihaknya masih akan melakukan koordinasi mendalam. “Nanti kita koordinasi dengan Satker (Satuan kerja) terkait seperti OJK, kemudian Satker waspada investasi tentang recovery asetnya, dan seperti apa nanti pengembaliannya. namun yang jelas, proses pemidanaan tetap berjalan. skema-skema pengembalian nanti akan koordinasikan,” jelas Deni.

Kini, keadaan semakin tak menentu manakala sang oknum polisi tersebut masuk dalam Daftar Pencarian Orang atau DPO polisi. “Iya, yang bersangkutan sudah berstatus DPO dan sementara dilakukan investigasi oleh tim khusus,” kata Kapolres Pohuwato, Joko Sulistiono yang turut hadir dalam konferensi pers. (Lan)

Exit mobile version