Site icon WARTANESIA

Rayakan Hari Toleransi se-Dunia, Bhabinkamtibmas di Boalemo ini Patut Jadi Contoh

Bripka Adam Ahmad, bersama sejumlah tokoh agama saat menggelar kegiatan pembagian masker dalam rangka Hari Toleransi Internasional, di Kecamatan Mananggu, Boalemo, Gorontalo. Rabu (17/11/2021). (Istimewa).

WARTANESIA – Tanggal 16 November selalu diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional atau International Day of Tolerance. Peringatan ini didasarkan pada hasil kesepakatan dari Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1995.

Salah satu poin penting dari peringatan ini adalah merayakan keberagaman dan toleransi dalam wujud nyata, serta memastikan bahwa semua orang memahami pentingnya memberi ruang satu sama lain.

Setiap kita perlu terus menumbuhkan kesadaran bahwa keragaman agama, bahasa, budaya, dan etnis bukanlah dalih untuk konflik, tetapi kekayaan umat manusia. Keragaman adalah kekayaan,” ujar Menag di Jakarta, Selasa (16/11/2021).

Toleransi dan keragaman merupakan potensi  untuk saling mengenal dan berkolaborasi dalam kebaikan dan mewujudkan kemaslahatan bersama. Sebab, mereka yang bukan seiman, merupakan saudara dalam kemanusiaan.

Inilah yang digambarkan oleh sekumpulan warga berbeda suku, agama, di Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.

Dipelopori oleh Bhabinkamtibmas, Bripka Adam Ahmad, seorang anggota Polisi Polsek Mananggu, peringatan hari toleransi internasional ini ia lakukan dengan menggandeng sejumlah tokoh agama di wilayah tersebut.

Kegiatan yang dilakukan pun terbilang cukup sederhana, yakni pembagian masker kepada warga. Namun, siapa sangka jika kegiatan yang dilakukan menuai respon yang cukup positif dari warga.

“Masya Allah, kami melihatnya jadi adem. Umat muslim, dan non muslim dari sejumlah agama turun ke jalan, kompak membagika  masker kepada kami warga. Indahnya,” ujar salah satu warga, Roslan Abubakar.

“Luar biasa, semoga kebersamaan ini terus terjaga. Bersama dalam perbedaan itu sangat indah. Inilah wujud Bhineka Tunggal Ika Indonesia. Meski berbeda agama, warna kulit, suku, budaya dan bahasa, namun bisa bersama-sama dalam melakukan kebaikan,” kata warga lainnya, Pdt Heri Posumah, selaki Ketua Jemaat Gereja GMPU Kaaruyan.

Sementara itu, Bripka Adam Ahmad mengatakan bahwa, selain dalam rangka memperingati hari toleransi internasional, kegiatan ini merupakan upaya membantu pemerintah, dalam mensosialisasikan pentingnya protokoler kesehatan di tengah wabah pandemi Covid-19.

“Selain ingin menunjukan kepada halayak ramai, bahwa kami di sini bisa hidup damai meski berbeda keyakinan, kami juga ingin mengajak kepada semua tentang pentingnya sadar protokoler kesehatan di tengah pandemi saat ini,” urai Adam.

Adapun kegiatan ini melibatkan unsur lintas agama di Kecamatan Mananggu yakni, Majelis Ta’lim Fatimah Azzahra Desa Tabulo Binaan Bhabinkamtibmas, Pemuda GPIG Imanuel Desa Kaaruyan, serta Pemuda Katolik St. Theodorus Desa Kaaruyan. (Rls)

Exit mobile version