Site icon WARTANESIA

Awas Cuaca Extrem, BPBD Pohuwato Minta Warga Waspada

WARTANESIA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pohuwato, menghimbau warga untuk mewaspadai cuaca extrem dampak La Nina.

Ini sebagaimana disampaikan Kepala BPBD Pohuwato, Ramon Abdjul, Sabtu (30/10/2021). “Cuaca ekstrim ini diperkirakan akan berlangsung awal November sampai Desember, bahkan Februari 2022 nanti. Kami sudah perintahkan Satgas di seluruh kecamatan, untuk senantiasa siaga memantau kondisi yang ada, serta melakukan pelaopran secara update,” ujar Ramon.

“Sekarang ini kan sudah musim La Nina, ini ditandai dengan curah hujan dan angin kencang. Di Pohuwato, bencana yang paling diantisipasi ialah banjir, dan gelombang laut. Kami menghimbau warga di dekat perbukitan, bantaran sungai, dan nelayan, untuk waspada,” jelasnya.

Ramon menambahkan bahwa, peran serta masyarakat dalam memberikan informasi kepada Satgas kecamatan maupun pemerintah desa, akan sangat membantu pemerintah dalam melakukan langkah cepat antisipatif penanggulangan bencana.

Kepala BPBD Pohuwato, Ramon Abdjul. (dok. Iwan Karim)

“Informasi dari masyarakat tentu akan sangat bermanfaat. Jika terjadi potensi bencana, sesegera mungkin menginformasikannya kepada pemerintah desa maupun kecamatan, agar langkah cepat antisipatif dapat dilakukan sebelum kondisi semakin parah,” harap dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, fenomena badai La Nina akan memasuki Indonesia pada November 2021 hingga Februari 2022. Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk waspada.

La Nina merupakan sebuah fenomena cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan tinggi. La Nina yang berarti ‘Gadis Kecil’ dalam bahasa Spanyol, terjadi karena temperatur permukaan laut selatan dan laut Pasifik di sekitar utara Australia, New Guinea, dan kepulauan Indonesia.

“Kita harus segera bersiap untuk menghadapi adanya atau datangnya La Nina seperti tahun lalu, yaitu La Nina menjelang akhir tahun ini yang diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga moderat atau sedang seperti tahun lalu setidaknya hingga Februari 2022,” kata Dwikorita dalam acara virtual, Senin (18/10/2021).  (Lan)

Exit mobile version