WARTANESIA – Sebanyak 30 atlet Taekwondo asal Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, mengikuti kejuaraan nasional Tournament Taekwondo, Sulteng Open II di Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang dihelat dari tanggal 23 hingga 25 Oktober 2021.
Sayangnya meskipun berlabel membawa nama daerah Kabupaten Pohuwato, 30 atlet plus 5 official dan pelatih ini sama sekali tidak mendapatkan dukungan dari Pemda Pohuwato.
“Kami sudah hubungi Disporapar (Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata), KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Pohuwato, hingga Bupati Pohuwato, tiga minggu sebelum berangkat. Tapi hingga kami berangkat, kami sama sekali tidak mendapatkan dukungan apa-apa. Padahal, ini kejuaraan nasional loh,” ujar salah satu Oficial, Sofyan Umar.
“Alhamdulillah, kami didukung penuh oleh Pak Kapolsek Paguat, dan juga dari orang tua peserta. Kami sedih, bahkan untuk pinjam mobil bis milik Pemda saja kami kesulitan dan tidak dapat. Alasannya ban bocor dan lain-lain. Meski begitu, berkat semangat anak-anak peserta dan orang tua, kami tetap berangkat,” bebernya.
Dikonfirmasi, Ketua KONI Pohuwato, Beni Nento, membantah jika pihaknya disebut tidak memberi dukungan terhadap keberangkatan Tim Pohuwato ke Palu.
“Jadi mohon maaf, kami bukan tidak mendukung, sebab sejauh ini, berkaitan dengan taekondo, itu ada ketua nya. Saya sudah arahkan dan komunikasikan ini dengan ketuanya. Mereka datang juga saat itu tidak bawa proposal. Jika ini yang terjadi, berarti miss komunikasi di antara mereka. Saya akan undang ketuanya,” jelas Beni Nento. (Lan)