Site icon WARTANESIA

Berbanderol 1,8 Milyar Rupiah, Proyek SMP 2 di Popayato Mangkrak, Siswa Belajar di Luar Kelas

Kondisi terkini SMP 2 Popayato. (WN)

WARTANESIA – Proses pekerjaan rehabilitasi dan renovasi gedung sekolah SMP 2 Popayato, disoroti 2 Aleg DPRD Pohuwato, Rizal T. Pasuma dan Yunus A. Usman.

Pasalnya, proyek berbanderol hampir 2 milyar rupiah (Rp.1.817.096.959,43) yang pekerjaannya dimulai sejak Februari 2021 dan harusnya berakhir pada 27 September 2021 itu, justru mangkrak.

“Kondisi ini sangat miris. Harusnya sudah selesai tapi justru amburadul begini. Sekarang pembelajaran tatap muka sudah dimulai. Siswa belajar di luar ruangan. Pemerintah melalui dinas pendidikan dan juga pihak balai provinsi,” ungkap Rizal.

Senada dengan Rizal, Yunus A. Usman meminta pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo, untuk segera menyelesaikan proses pekerjaan. “Kondisi ini harus dipertanggungjawabkan. Jangan seperti ini. Anggarannya tidak sedikit. Ini menyangkut pendidikan dan kami tidak akan kompromi dengan hal-hal begini,” tegas Yunus.

Kondisi pekerjaan rehabilitasi dan renovasi sekolah SMP 2 Popayato.

Dikonfirmasi, Yulinda, Tim Tekhnis Pekerjaan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo mengakui bahwa, pekerjaan dimaksud sudah berakhir pada tanggal 27 September 2021. Namun, pihaknya memberikan penambahan waktu.

“Untuk pekerjaan SMP itu, kita beri penambahan waktu untuk beberapa alasan. Pertama, masalahnya bukan di SMP, di SMK, permasalahan aset itu. Waktu itu kita belum bisa melakukan pembongkaran karena belum ada persetujuan dari pihak aset. Jadi ada sekitar dua bulan yang pekerjaan belum bisa apa-apa di sana untuk dua SMK lainnya. Karena itu kan satu kesatuan dengan SMP, yang imbasnya ke SMP itu,” jelas Yulinda.

Aleg DPRD Pohuwato, Rizal T. Pasuma, saat turun melihat kondisi sekolah SMP 2 Popayato.

“Yang kedua masalah PPKM Covid. Karena ada beberapa material yang kita pesan dari luar karena speknya tidak tersedia di sini (Gorontalo). Kayak keramik, atap, itu kita semua drop dari Surabaya. Karena Covid, di pabriknya ada pengurangan pegawai, sehingga produktifitas material pabrikasi menurun tidak sesuai yang diminta. Jadi yang dikirim hanya sebagian jadi terhambat di situ masih menunggu pengiriman,” sambung Yulinda.

Pihaknya mengaku optimis, pekerjaan SMP 2 di Kecamatan Popayato, bakal diselesaikan sesuai tenggat waktu yang. “Tenggat waktunya sampai 26 November 2021. Dari kami Insha Allah Optimis bisa selesai. Karena kan di sekolah lain yang progresnya lebih besar dari itu sudaj sekitar 70-80 persen sudah selesai. Mungkin kalau sudah sampai keramik, tinggal pengecatan saja,” jelas Yulinda. (Lan)

Exit mobile version