WARTANESIA – Dalam rangka upaya penanggulangan bencana khususnya banjir yang terjadi di Desa Teratai, Bulangita dan Palopo, pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pohuwato bakal menyiapkan anggaran sebesar ±25 Milyar Rupiah.
Adapun pekerjaan penanggulangan banjir dimaksud ialah, pelebaran saluran air, kolam retensi, yang dilakukan dari hulu ke hilir, berikut pembangunan pintu klep saluran yang berada di muara.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR Pohuwato, Fikri Adam, melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Ir. Sadirun ST., MT., SPM., di sela-sela pemantauan pekerjaan pelebaran sementara saluran air di Desa Teratai, Kecamatan Marisa, Jumat (17/9/2021).
“Secepatnya, persoalan anggaran ini akan kami bahas bersama Bapak Bupati dan Wakil Bupati, untuk kemudian diajukan ke pihak Balai Wilayah Sungai di Provinsi Gorontalo. Untuk anggarannya sekitar kurang lebih 25 milyar rupiah. Ini sudah pernah kami bahas sebelumnya, namun karena pandemi, terhalang lagi. Insha Allah tahun 2022 sudah bisa terealisasi,” ungkap Sadirun.
Adapun besaran anggaran tersebut kata dia, akan digunakan untuk pekerjaan pelebaran saluran air sepanjang kurang lebih 7 kilo meter.
“Untuk pekerjaan pelebaran itu sepanjang kurang lebih 7 kilo meter, dari Desa Bulangita, Teratai, hingga Palopo sampai ke muara, dengan lebar 10 meter dan kedalaman mencapai 2 meter. Sejauh ini, penyebab utama banjir adalah, selain sedimen, juga alur aliran relatif lebih kecil sehingga tidak mampu menampung debit air,” jelasnya.
Sadirun menambahkan, untuk tahap ini, anggaran sebesar ±25 milyar rupiah tersebut, belum termasuk pekerjaan di wilayah lain.
“Karena banjir yang acap kali terjadi itu parahnya di Desa Bulangita, Teratai dan Palopo, maka kami fokuskan di sini dulu. Nanti bertahap secara keseluruhan akan diseriusi,” tukas Sadirun. (Lan)